16 Pasutri di Sumenep Cerai Gegara Judi Online

Sumenep, (Madura Today) – Sedikitnya 16 pasangan suami istri (pasutri) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur biduk rumah tangganya kandas gegara judi online (judol).
Hal itu berdasarkan data Pengadilan Agama (PA) Sumenep per Februari 2025. Rinciannya, selama 2024 ada 13 pasutri, sementara di awal 2025 ini tercatat 3 pasutri yang bercerai gegara judol.
Humas PA Sumenep, Hirmawan Susilo memaparkan dari beberapa kasus yang ada, perjudian menjadi faktor yang perlu mendapat perhatian dalam perkara perceraian.
Meski selain itu, juga ada Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), perselingkuhan serta alasan-alasan lain yang kerap menjadi sebab hancurnya rumah tangga.
“Untuk perkara yang alasannya adalah perjudian, semuanya yang terlibat dalam praktik perjudian adalah pihak suaminya,” ucapnya.
Dari kasus perceraian yang disebakan oleh judol ini, rata-rata pasutri tersebut masih berusia 40 tahun ke bawah dan pekerjaan swasta.
“Bahkan, ada salah satu perkara yang sebelumnya, suami dan istri bekerja di warung kelontong, barang dan modalnya habis dibuat main judi,” tutupnya.
Hirmawan menjelaskan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam (KHI), judi, mabuk, perzinahan, perselingkuhan masuk dalam satu rumpun.
“Jadi, antara beberapa sebab itu, biasanya satu sama lain semuanya saling terkait,” paparnya.
Administrator maduratoday.com