Administrator maduratoday.com
Madura Today – Secara khusus, Sumenep merupakan pulau yang kaya akan wisata dan banyak keragaman budaya unik di dalamnya. Salah satunya, yaitu Desa Karduluk, ia memiliki kreatifitas tinggi yang membuahkan hasil positif terhadap deposit keluarga.
Dilansir dari berbagai sumber, kata Karduluk berasal dari dua suku kata yaitu Sekar dan Duluk, Sekar artinya bunga sedangkan Duluk artinya subur.
Dari sisi lain Karduluk juga memiliki dua makna Ngekar dan Duluk, Ngekar yaitu membuat sketsa ukiran sedangkan Duluk yaitu indah. Dapat disimpulkan bahwa sketsa ukiran bunga yang subur nan indah.
Menurut Achmad Fauzi selaku Wakil Bupati Sumenep, bahwa warisan budaya harus tetap dilestarikan, karena budaya mengukir di Desa Karduluk memiliki ciri khas tersendiri dan nilai sejarah yang tinggi.
Sehingga untuk jangka panjangnya seni ukir Karduluk dapat menguasai pasar seni ukir di Indonesia, dan dapat menumbuhkan perekonomian di kalangan perajin sendiri.
Dilihat dari segi manapun, desa Karduluk memiliki cengkok tersendiri yang mana dapat menghasilkan sebuah karya melalui lukisan lalu di praktikkan dengan tindakan tentu tidak bisa lepas dari sejarah yang ada.
Desa Karduluk memiliki aktivitas rutin, yaitu ukir-mengukir kayu dan hampir setiap rumah melakoni dengan senang. Hal ini tentu disebabkan kebanyakan penduduk berprofesi sebagai pengrajin ukir, profesi tersebut terjadi karena turun temurun yang sampai saat ini masih dibudidayakan, bahkan tambah berkembang.
Pahat kayu merupakan bahan pelengkap lemari dan lain-lain yang hampir jadi, dirangkai sedemikian rupa untuk menghiasi lemari tersebut, supaya terlihat unik dan menghasilkan karya yang indah dan memicu perhatian banyak orang terutama di kalangan luar.
Alhamdulillah berkat kekompakan masyarakat, seni ukir Karduluk mampu bersaing di ranah nasional bahkan internasional, sehingga Karduluk memiliki julukan sentra ukir Karduluk.
Semoga regenerasi dari pengrajin ukir Karduluk tetap terjaga sampai benar-benar terbukti keabsahannya dan membawa perubahan besar terhadap Desa Karduluk beserta sekitarnya, Aamiin.Waallahu a’lam bissawab.
Penulis : Thayyibi Sapora
(Penggiat Isu Sosial Masyarakat Made in Madura Asli)
