Papers Today

Hakikat dan Keistimewaan Surat Al-Fatihah

Website | + posts

Administrator maduratoday.com

Madura Today – Seperti yang kita tahu bahwa keistimewaan Surat Al-Fatihah menjadi menu utama umat Islam untuk melaksanakan ibadah lima waktu. Bukan hanya menu utama, melainkan Surat Al-Fatihah menjadi fondasi umat di muka bumi.

Demikian pula hakikat dan makna Surat Al Fatihah, penting diketahui kita sebagai umat benar-benar mengerti secara utuh esensi mendalam pada Surat Al Fatihah tersebut.

Surat Al Fatihah merupakan surat pembuka dalam kitab Al Qur’an beserta tujuh ayat yang terdapat di dalamnya dan diturunkan secara bersamaan di saat Nabi Muhammad SAW berada di Mekah.

Surat Al Fatihah adalah surat yang diturunkan di kota Mekah, terdiri dari tujuh ayat. Selain sebagai pembuka Surat, Al Fatihah juga dikatakan sebagai Ummul Qur’an atau Ummul Kitab yang artinya induk dari Kitab Suci. Pasalnya isi demi isi yang terkandung dalam Al Qur’an menurut para ahli tafsir terangkum dalam surat Al Fatihah tersebut.

Surat Al Fatihah menjadi bacaan wajib saat kita salat fardhu dan dibaca sebelum membaca surat-surat pendek. Oleh karena itu, Surat Al Fatihah juga sebagai Al-Sab’u Al-Matsani yaitu tujuh ayat yang diucapkan berulang-ulang. Maksudnya adalah setiap umat muslim dalam sehari semalam mengucapkan sebanyak tujuh belas kali bacaan sesuai dengan jumlah rakaat salat fardhu.

Keistimewaan Surat Al Fatihah memiliki peran sentral dalam setiap aktivitas umat beragama. Jika tanpa Surah Al Fatihah, maka sholat lima waktu kita batal alias tidak sah. Sementara itu bagi umat Islam yang tidak bisa membaca atau tidak hafal Surat Al Fatihah (pengecualian) bisa mengucapkan “Subhanallah Walhamdulillah Wala Ilaha Illalah Wallahuakbar Wala Haula Wala Kuwata Illa Billa Hil Aliyyil ‘Adzim.”

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. (Al Fatihah: 1)

Sepatutnya kita sebagai manusia mengagungkan Allah sebagai Tuhan bagi makhluk, baik manusia, tumbuhan, jin, dan hewan. Dan selalu senantiasa bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah kepada hamba-hambanya dengan cara mengimplementasikan keyakinan kita dengan segala keutamaan-Nya.

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. (Al Fatihah: 2)

Dalam Surat Al Fatihah Allah telah mencurahkan rasa kasih sayang kepada umat-Nya dan menciptakan serta mengatur alam raya. Sejatinya sifat-sifat Allah yang maha pengasih (pemurah) dan maha penyayang. Allah dzat yang memiliki rasa kasih sayang kepada umat tanpa batas waktu dan tiada bertepi. Artinya kita harus sadar bahwa hidup ini, kesehatan yang harganya mahal, dan apa yang ada dalam diri kita merupakan rahmat dari kasih dan sayang Allah kepada kita.

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمۙ

Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. (Al Fatihah: 3)

Hidup di dunia ini hanya singgah, hakikatnya adalah akhirat. hari pembalasan di mana meminta pertanggungjawaban atas apa yang kita lakukan selama kita hidup. Allah yang maha kuasa, Allah yang akan merajai pada hari pembalasan, yaitu hari di mana setiap perbuatan manusia mendapatkan balasan.

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ

Pemilik hari pembalasan. (Al Fatihah: 4)

Kita sebagai manusia harus meyakini bahwa Allah Dzat yang patut disembah dan sebagai sandaran manusia ketika senang ataupun ketika susah, hanya Allah yang mampu dimintai pertolongan di hari pembalasan nanti.

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. (Al Fatihah: 5)

Dalam Surat Al Fatihah dianjurkan untuk umat Islam hendaknya senantiasa meminta pertolongan serta pintu hidayah dengan jalan yang lurus, jalan yang diridhai oleh Allah dan sebagai manusia selalu mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya agar Allah selalu menunjukkan ke jalan yang benar.

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ

Tunjukanlah kami jalan yang lurus, (Al Fatihah: 6)

Hakikat Surat Al Fatihah mengajak kita meminta kepada Allah untuk diberikan petunjuk beserta jalan yang benar-benar dirahmati oleh Allah.

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ

(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (Al Fatihah: 7)

Dapat ditarik kesimpulan bahwa keistimewaan Surat Al Fatihah ini mengajarkan kita untuk selalu mensyukuri nikmat yang telah Allah limpahkan dari nikmat yang paling kecil hingga nikmat yang paling besar dan mengajarkan kita untuk selalu mengasihi sesama manusia, menolong sesama yang sedang membutuhkan.

Kandungan Surat Al Fatihah mengajak kita untuk selalu ikhlas, pasrah atas cobaan yang telah Allah berikan kepada kita dan selalu memohon petunjuk kepada Allah agar kita tidak terjerumus dalam kesesatan. Semoga kita dijauhkan dari fitnah zaman, Aamiin. Waallahu A’lam Bissawaab.

Penulis: Thayyibi Sapora
Penggiat isu sosial masyarakat made in Madura.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button