Keren, Said Abdullah Beri Guru Ngaji Program Pemberdayaan
Administrator maduratoday.com
Sumenep, (Madura Today) – Anggota DPR RI Dapil Madura, Jawa Timur, MH Said Abdullah mengajak semua elemen masyarakat untuk peduli dan memberdayakan para guru ngaji.
Alasannya, para guru ngaji telah memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan karakter sejak usia dini guna mencetak generasi cerdas dan berakhlak mulia.
Hal itu disampaikan Said saat bersilaturrahim dengan Guru ngaji di Masjid Fathimah Binti Said Gauzan di Desa Jabaan, Manding, Rabu (27/1/2021).
Kegiatan itu juga dihadiri Wakil Bupati Sumenep yang juga Bupati Sumenep Terpilih Hasil Pilkada Sumenep 2020, Achmad Fauzi serta para habaib.
“Sumenep memiliki banyak guru ngaji atau guru alif yang tersebar di kampung dan desa. Jumlahnya ribuan dan tak semuanya bisa diakomodir program pemerintah daerah,” kata Said di Sumenep, Rabu (27/1/2021).
Kondisi tersebut yang membuat Ketua Badan Anggaran DPR RI tergugah dan peduli atas keberadaan para guru ngaji itu.
Caranya, politisi senior PDI Perjuangan ini menggagas program pemberdayaan dengan menyerahkan kambing untuk dipelihara dan bantuan operasional bagi guru ngaji.
“Saya memang Ketua Badan Anggaran DPR RI. Namun, bantuan kambing dan operasional bagi guru ngaji ini tidak terkait dengan jabatan tersebut. Ini program pribadi saya sebagai wakil rakyat,” ujarnya.
Said menyebut program pemberdayaan bagi guru ngaji itu bentuk pengabdian sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa, kepada orang tua, dan masyarakat.
Program yang digagasnya tersebut dipastikan tidak bisa mengakomodir seluruh para guru ngaji yang tersebar di Sumenep.
“Sekali lagi, program pemerintah daerah tidak akan bisa mengakomodir semua guru ngaji. Saya ingin menutupi ‘lubang’ yang tak bisa dijangkau tersebut. Tapi, tetap saja tak akan bisa menutupi semuanya,” kata Said.
Said pun berharap program pemberdayaan bagi 325 guru ngaji yang digagasnya itu bisa dilakukan oleh warga dan elemen masyarakat lainnya yang memiliki kemampuan.
Konsep dasar program yang dilakukannya adalah menggugah kepedulian bersama guna memberdayakan elemen masyarakat yang layak diberdayakan.
“Untuk saat ini, saya memang konsen kepada guru ngaji. Mereka yang berada di pelosok kampung dan desa itu memiliki peran vital dalam membangun karakter anak. Saya memiliki kewajiban untuk membantu mereka,” ujarnya, menegaskan.
Penulis : Taufiq Rahman | Editor : Dewi Kayisna