Sumenep

Testimoni Hibah Kapal Penangkap Ikan Pemprov Jatim di Sumenep

Website | + posts

Administrator maduratoday.com

Sumenep, (Madura Today) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur telah menggelontorkan bantuan dana hibah dengan nilai yang lumayan besar pada tahun 2020 lalu.

Dana triliunan untuk stimulus pembagunan itu sebagian besar mengalir untuk lembaga-lembaga pendidikan Islam di Madura, tak terkecuali di Kabupaten Sumenep.

Salah satu penerima bantuan tersebut adalah Pondok Pesantren Miftahul Ulum Lenteng Timur, Kecamatan Lenteng, asuhan K. Nurus Zaman.

Ponpes Miftahul Ulum diketahui menerima hibah berupa kapal penangkap ikan senilai Rp 1,5 miliar. Kapal tersebut kini hanya tinggal menunggu izin operasional saja.

Kepada MaduraToday.Com, K. Nurus Zaman mengaku sangat bersyukur dengan adanya bantuan itu. Sebab, ponpes yang dirinya asuh akan sangat merasakan manfaatnya.

“Pertama tentu kami bersyukur dan berterima kasih sebesar-besarnya kepada Pemprov Jatim, khususnya kepada Bu Khofifah atas bantuan yang telah diberikan. Ini sangat besar manfaatnya bagi kami,” ujarnya, Rabu (14/4/2021).

Menurutnya, pondok pesantren memang membutuhkan perhatian dari pemerintah agar bisa terus berkembang serta meningkatkan kualitas pengelolaan sehingga bisa menghasilkan santri-santri berdaya saing.

“Rencananya kapal ini nanti akan dikerjasamakan dengan penangkap ikan, pesantren tinggal menikmati bagi hasilnya,” ungkapnya.

Untuk mengelolanya, sambung K. Nurus, pesantren Miftahul Ulum yang juga menaungi lembaga formal dari tingkat Raudhatul Atfal (RA) hingga Madrasah Aliyah (MA) memang memiliki tim untuk usaha pesantren.

Tim dimaksud meliputi perikanan, perkebunan hingga peternakan. Namun, karena bantuan penangkap ikan spesifik ke kegiatan kelautan, maka tim perikanan pesantren yang akan mengelola secara profesional.

“Hasil kerjasama dengan nelayan tesebut nanti masuk kas pesantren, selanjutnya dimanfaatkan untuk realisasi program-program pesantren,” tuturnya.

K. Nurus berharap, bantuan seperti yang pihaknya terima tidak berhenti di pesantren Miftahul Ulum saja. Pesantren lain di pelosok-pelosok desa di Madura ke depan juga bisa mendapatkan perhatian dan giliran.

“Harapannya program ini bisa terus dilanjutkan. Jika perlu, pesantren lain juga mendapatkan giliran (dapat hibah) supaya juga punya kesempatan untuk berkembang dan mandiri,” pungkasnya.

Penulis : Rossy | Editor : Dewi Kayisna

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button