Sampang

Cerita Pilu Ibu Hamil yang Ditolak Sejumlah RS di Pamekasan, Ucapkan Terimakasih Usai Dibantu Bupati Sampang

Website | + posts

Administrator maduratoday.com

Pamekasan, (Madura Today) – Agustin Damayanti, warga Dusun Tomang Mateh, Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan kini nampak bahagia menyaksikan buah hatinya sudah berumur 5 lima hari usai lahir secara sesar di RS Nindhita, Kabupaten Sampang, Senin (5/7/2021) malam.

“Di sini sempat dipingpong (oleh sejumlah Rumah Sakit di Pamekasan), padahal jika terlambat sedikit saja, anak saya mungkin sudah tidak tertolong, untung saja berkat Bupati Sampang akhirnya persalinan saya langsung ditangani di salah satu RS di Sampang,” kata Damayanti, Sabtu (10/7/2021).

Damayanti mengaku jika Bupati Sampang, H Slamet Junaidi ibarat malaikat penolong bagi dirinya sekeluarga meski sudah lintas Kabupaten. Ia bahkan mendoakan agar kesuksesan terus menyertai Bupati Sampang serta seluruh Pemerintah Kabupaten Sampang.

“Saya tak bisa berkata banyak, yang jelas beliau (Bupati Sampang), ibarat malaikat penolong bagi kami sekeluarga,” ujarnya.

Agustin Damayanti bercerita, Senin (5/7/2021) pagi ia datang ke Rumah Sakit Kusuma Hospital di Jalan Raya Bonorogo No 3 Pamekasan untuk memeriksakan kehamilannya.

Upaya Agustin ini dilakukan, lantaran Ia merasakan nyeri di usia kehamilannya yang sudah mencapai sembilan bulan. Atas saran dokter, Damayanti harus menjalani operasi sesar karena ari-ari bayi yang dikandungnya dalam kondisi menyamping dan ketubannya pecah.

Sebelum menjalani operasi sesar, Damayanti diminta terlebih dahulu untuk diswab antigen dan hasilnya positif covid-19. Setelah itu, pasien ditolak dengan alasan di rumah sakit tersebut tidak memiliki ruang isolasi untuk pasien Covid-19.

Beragam upaya dilakukan oleh Damayanti tanpa pendampingan dari Bidan tempat Ia memeriksakan kandungannya selama 9 bulan. Damayanti yang berangkat tanpa rujukan ke RS yang menangani pasien covid-19 itupun langsung mendatangi RS Smart, RS Muh Noer, namun dua rumah sakit itu menolak lantaran semua kamar sudah penuh oleh pasien covid-19.

“Kami sekeluarga berangkat sendiri, bahkan oknum bidan yang biasa memeriksa kandungan saya juga pulang dan lepas tangan,” cerita Damayanti.

“Kami juga ke RS Larasati, tapi di sana tidak bisa melayani ibu hamil yang positif covid-19,” sambung Damayanti.

Usai dipingpong sejumlah RS di Pamekasan, akhirnya meminta bantuan Bupati Sampang melalui aparat Desa Pamaroh, Kecamatan Kadur.

Saat itu, Agustin Damayanti diminta untuk dirujuk ke RS Nindita Sampang, dan yang bersangkutan langsung dioperasi, tanpa dites swab lebih dahulu. Ibu dan bayinya selamat, meski kondisi bayi dalam keadaan lemah, karena telah kehabisan air ketuban.

Bupati Sampang H Slamet Junaidi mengaku jika bantuan tersebut khusus kemanusiaan saja. Ia langsung meminta agar pihak RS Nindhita segera melayani persalinan Damayanti.

“Kami hanya ingin membantu, ini soal kemanusiaan,” terang H. Idi pada MaduraToday.Com, Sabtu (10/7/2021).

Penulis : Ibnu Bakir | Editor : Dewi Kayisna

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button