Sumenep

Diduga Sering Bolos, Camat Gayam Sapudi Disorot

Website | + posts

Administrator maduratoday.com

Sumenep, (Madura Today) – Sebelum Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, virus corona sempat gencar di Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep, Madura.

Kabarnya, masyarakat  banyak yang hampir meregang nyawanya akibat dari Covid – 19. Sementara  3 korban jiwa dinyatakan meninggal di Puskesmas Gayam pada Bulan Juni kemarin.

Sampai hal itu terjadi, Camat Gayam Raden Mohammad Mansur jarang tampak berada di kantornya dengan alasan sedang tugas di luar kota.

Hal itu pun menjadi sorotan organisasi Pergerakan Pemuda Peduli Sapudi (P3S), sikap Camat Gayam tersebut dianggap terlalu menyepelekan dan mengabaikan situasi darurat tersebut.

Sebab, pada saat hendak ditemui untuk melakukan koordinasi tentang kasus dan kebijakannya, Camat Gayam selalu tidak ada di kantor alias bolos.

“Ini sudah menjadi kebiasaan Camat Gayam selama ini, saat situasi genting dia malah bolos ngantor dan sering  pulang kampung,” ungkap Ketua P3S, Salam Kempul, Kamis (29/7/2021).

Salam menyebut bahwa kebiasaan bolos Camat Gayam diduga bukan hanya terjadi selama PPKM Darurat saja, tapi saat situasi normal juga jarang ngantor.

“Saat saya coba konfirmasi dengan bawahannya, jawabannya selalu ada tugas dan rapat di kabupaten,” imbuhnya.

Di lain pihak, dirinya mendapatkan informasi bahwa tidak ada rapat apapun di kabupaten yang melibatkan seluruh camat se Kabupaten Sumenep secara tatap muka.

“Meskipun ada rapat tidak mungkin rapatnya berminggu-minggu full time. Ini Camat Gayam ikut rapat apa malah hendak lari dari tugas,” ujarnya.

Menurut pemuda asal Desa Kalowang, Camat Gayam terkesan hanya berkelit saat pihaknya mengkonfirmasi kejadian-kejadian yang dianggap urgen.

“Kalau tidak pandai berkelit itu bukan Camat Gayam namanya, pokoknya pak camat keren, di hadapan pemuda dia sangat responsif, tapi ujung-ujungnya tetap pulang kampung,” tegasnya.

Dengan kebiasaan Camat Gayam tersebut, Salam mengaku ragu dengan keabsahan absensi di kantornya. Meskipun kata dia, absensi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kecamatan Gayam sudah menggunakan alat elektronik, dirinya tetap tidak meyakini hal itu tidak bisa dipermainkan.

“Saya yakin walaupun absensinya menggunakan elektrik, itu masih bisa diakalin, wong jaman sekarang sudah pada canggih, apalagi prihal IT yang masih buatan manusia,” urainya.

“Jika masih begitu-begitu saja,  semoga Camat Gayam segera mutasi saja ke pulau lainnya,” tandasnya.

Secara terpisah, Camat Raden Mohammad Mansur kepada awak media mengatakan, bahwa dirinya berada di kota (daratan) bukan karena ingin meninggalkan tugas.

Sebab menurutnya, ia berada di sana untuk memenuhi tugas apabila dibutuhkan oleh Kabupaten.

“Saya berada di kota tidak tidur,  pertimbangan saya ada di kota karena tidak ada perwakilan dari sini yang ada di sana. Kalau bukan camatnya siapa lagi yang akan mewakili,” katanya saat ditemui di kantor Kecamatan.

Ia juga mengaku, beberapa bulan dirinya mengalami sakit,  sehingga hal itu membuat ia lama berada di rumahnya di Kelurahan Kepanjin, Kecamatan Kota Sumenep.

“Saya sakit agak lama memang,  ini fakta dan saya tidak mengada-ngada, kalau bohong saya berdosa nanti,”  ucapnya dengan serius.

Tidak hanya itu, selama ini acara di Kabupaten Sumenep memang cukup padat, sehingga hal itu membuat dirinya bertahan lama di daratan.

“Kamu tau sendiri mas, acara di Sumenep ini padat, walaupun sebagian zoom meeting, tapi ada juga yang tatap muka,” jelasnya.

Ia mengaku, baru hari Senin tanggal 26 Juli 2021 kemarin dirinya sampai di Pulau Sapudi lantaran baru selesai melaksanakan tugasnya di Kabupaten Sumenep.

“Saya simpel aja mas, kalau memang saya tidak dicocokin di sini karena kelalaian saya, pindah saja saya ke daratan Kota Sumenep,” pinta dia  di akhir wawancara.

Penulis : Asmawan | Editor : Dewi Kayisna

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button