Tanpa Kawalan Petugas, Mas Tamam Bagikan Sembako di Pelosok Desa
Administrator maduratoday.com
Pamekasan, (Madura Today) – Motor roda tiga milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pamekasan menyusuri jalan terjal dan berbatu di Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Sabtu (31/7/2021) siang.
Motor itu bukan lagi untuk mengangkut sampah, tetapi Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menyusuri jalan sembari membagikan paket sembako.
Ia berangkat dari Pendopo Agung Ronggosukowati, tanpa pengawalan petugas, lalu menempuh jalan terjal dan berbatu lantaran ingin memastikan kondisi masyarakat di pelosok desa.
Sesekali, Mas Tamam menyapa dan bercanda dengan warga. Ia sempat menghentikan laju kendaraan ketika melihat rumah warga yang layak dibantu. Terutama saat pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.
Selain sembako, mas Tamam juga memberikan uang untuk sebagian warga yang dikunjungi. “Di masa pandemi ini beberapa warga ada yang sakit. Sungguh sehat itu luar biasa,” terangnya.
Saat menyapa warga, Mas Tamam juga mengingatkan tentang pentingnya mematuhi protokol kesehatan (prokes) dengan cara memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas sebagai ikhtiar memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Jika sudah berikhtiar maksimal, selebihnya kita pasrahkan kepada Allah SWT,” terangnya.
Saat bagi-bagi sembako, bupati murah senyum ini mengajak kepada masyarakat untuk senantiasa bersyukur atas nikmat sehat yang telah Allah SWT berikan. Sebab, sehat merupakan nikmat Tuhan tersebar yang harus disyukuri.
“Sungguh sehat itu luar biasa, nikmat yang paling utama,” ujarnya.
Blusukan di hari libur biasa dilakukan Mas Tamam. Ia ingin memastikan kondisi masyarakat tanpa harus terikat dengan protokoler. Ia mengaku banyak menerima aduan dari masyarakat mulai dari kesulitan ekonomi hingga persoalan lainnya.
“Saya ingin memastikan apa infrastruktur dan segala pelayanan sudah bisa dirasakan, kemudian segala masukan warga akan kami koordinasikan dengan pimpinan OPD terkait,” tutupnya.
Penulis : Nuri/Ibnu Bakir | Editor : Dewi Kayisna