Dukung Gerakan Santriprenuer, Pesantren di Pamekasan Kembangkan Budidaya Melon
Administrator maduratoday.com
Pamekasan, (Madura Today) – Pandemi Covid-19 tak menjadi halangan bagi sejumlah pesantren di Kabupaten Pamekasan untuk memperbaiki perekonomian.
Salah satunya, dengan budidaya melon gagasan Pesantren Darul Hijrah, Kecamatan Galis, Pamekasan.
Koordinator Tim Ekonomi Ponpes Darul Hijrah, Sayyidurrahman mengungkapkan budidaya melon ini mulai digeluti semenjak bulan Juni 2021 lalu.
Menurutnya, langkah budidaya tanaman atau buah-buahan jadi solusi ampuh untuk bisa menyokong laju perekonomian, tak terkecuali di ranah pesantren.
“Ada 4 jenis melon yang ditanam, yakni melon kinanti, melon honey, melon damaltian, dan melon canzo,” tutur Sayyidurrahman pada maduratoday.com.
Ia mengaku jika Inisiatif itu muncul sebagai upaya menggerakkan dan mengembangkan perekonomian di lingkungan pesantren. Usulan itupun merupakan persetujuan dari Pengasuh Pondok Pesantren tempat Ia menimba ilmu.
“Dananya dari pesantren, jadi hasilnya untuk pesantren,” tuturnya.
Untuk menekuni budidaya melon ini, kata Sayyidurrahman, Pesantren harus mengeluarkan dana sebesar Rp 45 Juta. Dana itu untuk modal awal menanam 4 jenis melon di areal 1/2 hektare milik pesantren.
Alhasil, kini sudah banyak pengunjung, baik dari wilayah setempat maupun luar daerah. Untuk keuntungannya ditaksir hingga 50 persen dari modal awal.
“Ini sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan santripreuneur yang digaungkan pemerintah, apalagi saat ini Kabupaten Pamekasan sedang memulai gerakan ekonomi kreatif di sejumlah pesantren ,” tuturnya.
Sementara itu, Icha, pengunjung asal Desa Pademawu, Pamekasan, Madura mengaku senang bisa melihat dan membeli langsung melon dari kebun yang dikelola ponpes.
Selain suasana alam yang didapat, sebut dia, tata cara memilih dan memetik buah melon juga dipelajari dari tukang kebun yang ada di lokasi tersebut.
“Jarang juga yang langsung untuk memetik melon di kebunnya. Jadi lebih seru aja sih daripada beli di pikap-pikap yang ada di pinggir jalan atau swalayan,” tandasnya.
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam di berbagai kesempatan mengatakan, jika Pemkab setempat selalu mendukung beberapa program inovatif serta gerakan ekonomi kreatif mulai dari desa, kelurahan, hingga sejumlah pesantren.
Salah satu program unggulan pria yang akrab disapa Mas Tamam ini adalah beasiswa santri yang sudah digelontorkan sejak tahun 2020 lalu. Beasiswa itu memiliki beberapa tujuan, salah satunya untuk mendorong sektor ekonomi kreatif di beberapa pesantren.
Tokoh muda ini mengaku bangga apabila santri bisa memanfaatkan waktu selama di pondok pesantren dengan cara belajar dan ibadah yang rajin sebagai modal utama serta bisa mengembangkan beberapa sektor ekonomi.
“Perwajahan Pamekasan itu juga bisa dilihat dari inovasi yang digagas oleh pesantren, dalam arti, generasi pesantren harus mapan dan semakin mapan,” tegasnya.
Penulis : Nuri/ Ibnu Bakir | Editor : Dewi Kayisna