Administrator maduratoday.com
Sumenep, (Madura Today) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumber Daya Air (SDA) menormalisasi sejumlah titik sungai pada tahun 2021.
Proyek normalisasi dan rehab sungai merupakan pemeliharaan berkala yang rutin dilakukan dalam mencegah pengendapan sedimentasi pasca musim hujan.
Kepala Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Sumenep Chainur Rasyid melalui Kabid Waduk Sungai Pantai, Nore Lisal Anbiyah mengatakan, tahun ini normalisasi dilakukan di delapan titik.
Diantaranya, di Songai Sokra Lenteng, Afor C1 dan Afor C3 Kecamatan Batuan, sarang pembuangan C7 Saronggi, sungai Saroka Saronggi, sungai Ambat Gapura, dan Sungai Patrean Kecamatan Kota.
“Sebelum musim hujan terjadi, kita mengangkat sedimen itu agar nanti ketika musim hujan, saluran itu bisa lancar dan menampung debit air, sehingga bisa mencegah banjir,” jelas Lisal pada Madura Today.
Dia menjelaskan, setiap titik yang dikerjakan rata-rata dianggarkan sekitar Rp 178 juta dengan panjang pengerjaan 1.500 meter pada kedua sisi sungai.
“Setiap titik kurang lebih 1.500 meter kanan kiri. Jadi, anggaran untuk delapan titik sungai tersebut dianggarkan sekitar Rp 1.3 miliar,” jelasnya.
Dengan adanya proyek normalisasi tersebut, ia berharap dapat mengembalikan fungsi sungai dan dapat mengantisipasi terjadinya banjir pada musim hujan.
“Mudah-mudahan saja upaya yang dilakukan untuk normalisasi ini bisa mengantisipasi banjir,” harapnya.
Menurut Lisal, berdasarkan database yang pihaknya miliki, Kabupaten Sumenep memiliki sungai sepanjang 528 km, mulai dari sungai utama, sungai kecil hingga anak sungai.
“Sungai sepanjang itu wajib kita pelihara sesuai dengan amanat undang-undang. Dalam Surat Edaran PU (Kementerian Pengerjaan Umum) juga disebutkan, sungai harus dipelihara secara berkala. Tentu sesuai anggaran,” pungkasnya.
Penulis : Rossy | Editor : Dewi Kayisna
