Sumenep

RSUDMA Sumenep Realisasikan DBHCHT 2021 untuk Lengkapi Sarana Prasarana

Website | + posts

Administrator maduratoday.com

Sumenep, (Madura Today) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr H Moh Anwar Sumenep, Madura, Jawa Timur menjadi salah satu instansi penerima Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

Rumah sakit pelat merah tersebut mendapatkan suntikan dana dari hasil cukai dan tembakau sebesar Rp 4,1 miliar atau tepatnya Rp 4.120.000.000,-.

Dalam realisasinya, dana tersebut dimanfaatkan untuk melengkapi sarana prasarana pelayanan kesehatan.

Hal itu sebagai komitmen Pemerintah Daerah dalam mengoptimalkan dan memberikan pelayanan kesehatan terbaik untuk masyarakat ujung timur pulau garam.

“Dana DBhCHT tahun 2021 yang dikelola RSUD Moh Anwar Rp 4,1 miliar, dana ini untuk sarana prasarana pelayanan, termasuk kegiatan penunjangnya,” terang Direktur RSUD dr Moh Anwar Sumenep, dr. Erliyati, M.Kes. Senin (4/10/2021).

Rinciannya, dana tersebut digunakan untuk penyediaan supporting daya berupa pengadaan UPS (Uninterruptible Power Supply,red) sebesar Rp 2 miliar, mobil ambulans Rp 980 juta, dan penyediaan media operasi atau peralatan operasi (alat kedokteran bedah) Rp 640 juta.

“Termasuk juga kita anggarkan Rp 500 juta untuk pengadaan hepafilter,” sebutnya.

Ketersediaan UPS di rumah sakit, lanjut mantan Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Sumenep ini, dinilai sangat penting karena dalam momen emergensi, semisal di ruang operasi maupun ruang yang membutuhkan daya listrik stabil, maka ketersediaan UPS tidak bisa dihindari.

“UPS ini sangat penting, misal pun terjadi gangguan (mati) daya, akan disupport dengan UPS, jadi akan tetap stabil, karena bisa bertahan sekitar 30 menit,” urainya.

Prihal penambahan mobil ambulans, dinilai tidak kalah pentingnya, karena sangat dibutuhkan manakala ada pasien yang butuh untuk rujukan.

“Saat ini kita ada 3 mobil ambulans, kemudian dari DBHCHT kita anggarkan 1 unit ambulans emergensi, di dalamnya terdapat peralatan lengkap emergensi untuk memastikan pasien yang dibawa terkontrol dengan baik,” terangnya.

“Begitu juga mengenai pengadaan peralatan operasi, tentu untuk membantu kelancaran tindakan, termasuk ada meja tindakan kemo (kemoterapi,red). Kemudian pengadaan hepafilter, itu berfungsi untuk menyaring udara, penting di saat pandemi ini, udara di ruang perawatan disaring menggunakan alat itu,” imbuh dr. Erli.

Untuk rampungnya pengadaan sarana prasarana pelayanan kesehatan dari DBHCHT, dr Erli optimis sebelum tutup tahun 2021, semua peralatan tersebut sudah dapat dinikmati masyarakat ujung timur pulau garam.

“Sudah kita proses, kami berharap tidak sampai akhir tahun sudah bisa dimanfaatkan masyarakat Sumenep,” tukasnya. 

Penulis : Rossy | Editor : Dewi Kayisna

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button