PMII Sumenep Unjuk Rasa ke Kantor PT. Garam Kalianget
Administrator maduratoday.com
Sumenep, (Madura Today) – Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Sumenep berunjuk rasa di kantor PT Garam (Persero) Kalianget, Rabu (10/11/2021).
Mereka menuntut kebijakan PT. Garam tentang jaminan keselamatan buruh dan kepastian serapan garam yang saat ini rendah.
Selain berorasi, mereka juga membawa sejumlah poster yang bertuliskan PT Garam Ngawur Rakyat Tidak akan Pernah Makmur.
PT Garam Tidur Petani Lembur, Kasus Ini Selesaikan atau Kami Bantai dan Ratakan, serta Bhuja Mode, Se Alako Gherra.
“Dengan umur 76 tahun PT Garam seharusnya memberikan solusi untuk sosial kemasyarakatan dengan meningkatkan serapan garam,” kata korlap aksi, Qudsiyanto.
“Tapi kenyataannya, mereka tidak berkutik apapun, seragam garam di Sumenep rendah,” tuding Ketua PC PMII Sumenep ini.
PT Garam merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang produksi garam dalam rangka menjaga ketersediaan garam nasional.
“Tapi nyatanya PT Garam tidak ada solusi apapun dengan itu semua. Garam masih saja impor, sementara serapan garam rakyat rendah, bahkan harganya anjlok,” katanya.
Menurut mereka, di Sumenep dari 1.967 hektar lahan di 11 Kecamatan penghasil garam, hanya mampu memproduksi 57.753 ton atau 30 persen dari target 192.947 ton.
Sedangkan harga garam di Kabupaten Sumenep musim panen 2021 hanya mencapai nominal Rp 500.000 per ton.
“Itupun untuk kualitas 1, sedangkan kualitas 2 dan 3 di bawah harga tersebut. Di tahun ini serapan garam hanya mencapai 40 persen. 60 persennya kemana,” ujarnya
Usai orasi, perwakilan masa aksi melakukan teaterikal di depan kantor PT Garam dengan taburan garam. Hal itu sebagai bentuk kekecewaan kepada PT Garam yang sampai saat ini belum memberikan dampak yang baik bagi Sumenep.
Kemudian massa aksi ditemui Direktur Pengembangan dan Operasional PT Garam Kalianget, Arief Haendra. Ia berdalih tidak membawa dan tidak mengetahui data soal serapan garam pada tahun 2021.
“Saya tidak tahu, tapi datanya ada. Kalau mau tahu ayo kita diskusi,” singkatnya di depan massa aksi.
Penulis : Rossy | Editor : Dewi Kayisna