Pamekasan

Jumlah Pasien Covid-19 di Pamekasan, Nol

Website | + posts

Administrator maduratoday.com

Pamekasan, (Madura Today) – Jumlah pasien covid-19 di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur kosong dalam tiga bulan terakhir.

Seperti di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet Martodiedjo (Smart) atau di rumah sakit Mohammad Noer Pamekasan.

Ketua Satgas Covid-19 RSUD Smart Pamekasan, dr. Syaiful Hidayat menuturkan, pihaknya tidak merawat pasien covid-19 sejak pertengahan November lalu.

Meskipun di beberapa daerah lain pasien covid-19 masih ada. Seperti Surabaya dan Jakarta.

“Berbeda dengan sebelumnya yang kita sampai kewalahan dan fasilitas kesehatan over kapasitas. Sekarang Alhamdulillah nol, kami belum merawat pasien covid-19,” terangnya, Jum’at (3/12/2021).

Namun demikian, pihaknya tetap mewanti-wanti kepada masyarakat agar tetap waspada terjadinya lonjakan berikutnya dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat, serta melakukan vaksinasi untuk menekan penyebaran virus tersebut.

Keberhasilan menekan penyebaran covid-19 hasil kerja keras semua elemen, mulai pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, tenaga kesehatan, dan masyarakat secara umum yang memiliki kesadaran dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19.

“Saya kira ini keberhasilan semua, termasuk pemkab. Karena pemkab yang mengeluarkan kebijakan, vaksinasi, dan menyediakan sarana prasarana setiap faskes (fasilitas kesehatan, red). Keberhasilan semua, karena menangani covid-19 itu kan semua,” tandasnya.

Kebijakan pemerintah selama pandemi ini sangat membantu menekan penyebaran virus, seperti adanya kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan kebijakan lain. Kebijakan itu terbukti sangat efektif memutus penularan.

“Ini kerja semua, dari hulu sampai hilir. Hulu itu bagaimana mencegah penularan, memotong rantai penularan dengan kebijakan pemerintah. Seperti PPKM, testing, tracing dan dengan vaksinasi, itu mendukung keberhasilan mengatasi pandemi,” ujarnya.

“Kalau seperti saya ini kan mengobati yang sakit, tetapi yang di hulu bagaimana mencegah supaya orang tidak sakit, dan penularannya dipotong. Nah, di situ perannya,” jelasnya.

Dia berharap, masyarakat tetap waspadai terjadinya lonjakan virus corona tahap berikutnya dengan cara mematuhi prokes. Jangan sampai menganggap prokes tidak penting dalam mencegah penyebaran virus tersebut.

Penulis : Marzukiy | Editor : Dewi Kayisna

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button