Sumenep

Tahu Walik dan Es Ta’al, Laris Manis di Bazar Fatayat NU

Website | + posts

Administrator maduratoday.com

Sumenep, (Madura Today) – Tahu walik dan es ta’al sebagai salah satu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ikut bazar yang digelar Pengurus Cabang Fatayat NU Sumenep, Jawa Timur.

Selama bazar yang berlangsung tiga hari di Taman Adipura Sumenep, tahu walik dan es ta’al banyak diburu penikmat kuliner. B

Tap hari 100 bungkus lebih tahu walik dan es ta’al yang dijual di stand bazar ludes terjual.

Sebagian penikmat kuliner Kota Keris yang telat datang kecewa, karena tahu waliknya sudah habis terjual.

“Kami senang dilibatkan dalam bazar yang digelar Fatayat NU. Semoga dengan dilibatkannya usaha kami, ke depan tahu walik semakin banyak penikmatnya,” kata Owner Keday Longgu, Ria Febriyanti, Minggu (20/2/2022).

Tahu walik dan es ta’al merupakan kuliner andalan Kedai Longgu yang ada di Jl. Wisata Pantai Lombang, Desa Banuaju Timur, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep.

Di kedai yang berada tepat di sebelah utara bala desa tidak hanya menyajikan tahu walik dan es ta’al. Tetapi juga juga tersedia pentol tahu dan aneka jenis minuman lainnya.

“Pelanggan kalau datang ke kedai secara langsung lebih sempurna. Bisa menikmati tahu walik saat masih hangat dan bisa memilih minuman sesuai selera. Termasuk bisa menikmati suasana pedesaan yang asri,” ujar wanita yang karib disapa Yayan.

Sementara itu, Wakil Bupati Sumenep, Hj. Dewi Khalifah menyarankan supaya para pelaku UMKM menggunakan media sosial sebagai sarana promosi produk.

Hal itu perlu dilakukan khususnya di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, karena masyarakat jarang yang berbelanja langsung jika harus keluar rumah.

“Kami berharap kepada teman-teman (pelaku UMKM) gunakan media online sebagai media sarana promosi produk. (Misalnya) di WA grup, Instagram ataupun medsos yang lain,” katanya usai penutupan bazar.

Menurutnya, Sumenep memiliki banyak produk yang tetap bisa eksis di tengah Covid-19, salah satunya kuliner yang enak dan yang kedua adalah minuman herbal.

“Gunakan masa-masa yang bisa dibaca oleh konsumen, salah satunya adalah ramadan dan hari raya. Tentunya seperti batik dan kue kering salah satu yang dicari konsumen,” ujarnya.

Penulis : Redaksi | Editor : Dewi Kayisna

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button