Sumenep

Didemo Soal Penembakan Seorang Pria di Jalanan, Kapolres Sumenep Minta Maaf

Website | + posts

Administrator maduratoday.com

Sumenep, (Madura Today) – Ratusan masyarakat dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar aksi di depan Mapolres Sumenep, Kamis (17/3/2022).

Massa menuntut Polres Sumenep bertanggung jawab atas tewasnya seorang pria bernama Herman setelah diberondong tembakan senjata api di Jl. Adi Poday, Desa Kolor pada Minggu (13/3/2022) lalu.

Warga Desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding itu diberondong karena diduga hendak merampas sepeda motor.

Akibat tembakan beruntun, dia yang meninggalkan seorang anak usia sekitar 3 tahun tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.

“Tindakan oknum kepolisian tidak memperhatikan hak asasi yang dimiliki almarhum Herman sebagaimana yang termaktub dalam Pasal 28 A UUD 1945, ” tegas salah satu orator, Nur Faisal.

Dari itu, di hadapan Kapolres Sumenep AKBP Rahman Wijaya dan 264 aparat kepolisian yang melakukan pengamanan disampaikan beberapa tuntutan.

Di antaranya, mereka menuntut supaya Kapolres Sumenep mengklarifikasi dan meminta maaf kepada keluarga Herman.

“Pecat dan pidanakan lima oknum polisi yang telah membunuh Herman, sesuai perundang-undangan yang berlaku. Polres harus bertanggung jawab atas tindakan arogansi yang dilakukan oknum polisi itu,” tukasnya.

Sementara itu, setelah sejumlah orator menyampaikan aspirasi dan tuntutannya, Kapolres AKBP Rahman Wijaya diberi kesempatan untuk menanggapi tuntutan masyarakat.

Dia menyampaikan berbelasungkawa atas meninggalnya Herman. Kemudian dia membenarkan bahwa pada hari itu telah terjadi peristiwa (penembakan) di Jl. Adi Poday, Desa Kolor yang menyebabkan tewasnya Herman.

“Kami meminta maaf atas peristiwa tersebut,” katanya.

Berkenaan dengan peristiwa tersebut, kata Kapolres, telah dibentuk tim khusus dalam rangka melaksanakan investasi terhadap peristiwa ataupun tindakan yang dilakukan aparat kepolisian.

“(Hasil investigasi) kita tunggu bersama. Nanti setelah selesai akan disampaikan ke publik,” ujar Rahman Wijaya.

Penulis : Rifki | Editor : Dewi Kayisna

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button