Sumenep

Pemuda Pancasila Bersih-bersih Monumen Gugurnya KH Abdullah Sajjad

Website | + posts

Administrator maduratoday.com

Sumenep, (Madura Today) – Majelis Pengurus Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Sumenep melakukan pembersihan area monumen tempat gugurnya KH. Abdullah Sajjad di Lapangan Kecamatan Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep yang memang terlihat kotor dipenuhi rumput liar dan kurang terawat.

Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Sumenep, Achmad Yunus menyampaikan bahwa kegiatan itu dilakukan sebagai wujud penghormatan Pemuda Pancasila kepada KH. Abdullah Sajjad yang telah gugur berkorban demi bangsa dan negara dalam agresi militer Belanda ke 2.

“Selain itu, sebagai umat Islam kita harus memanfaatkan waktu di penghujung bulan Ramadan dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan bernilai ibadah”, ungkapnya usai melakukan pembersihan monumen KH Abdullah Sajjad di Guluk-guluk, Sabtu (30/4/2022).

Selain itu, masih menurut Achmad Yunus, MPC Pemuda Pancasila Sumenep sedang concern mempersiapkan usulan gelar pahlawan nasional kepada KH. Abdullah Sajjad sejak 1,5 tahun yang lalu.

“Saat ini sedang mempersiapkan dokumen-dokumen pendukung usulan pemberian gelar pahlawan nasional tersebut dan berkomunikasi  untuk mendapat izin dari keluarga KH Abdullah Sajjad,” tambahnya.

Usulan gelar pahlawan nasional tersebut menurutnya tak lain adalah semangat juang dan pengorbanan KH. Abdullah Sajjad yang harus tetap terpelihara dan berkobar khususnya di kalangan generasi muda di tengah tantangan disrupsi sosial maupun bebasnya arus informasi.

Dan penting diketahui, KH. Abdullah Sajjad adalah pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-guluk sekaligus Ketua Barisan Sabilillah yang berjuang bersama para santri dalam mempertahankan kemerdekaan RI pada agresi militer Belanda yang kedua.

KH. Abdullah Sajjad ditangkap di kediamannya di area Pondok Pesantren Annuqayah dan dibawa ke lapangan Guluk-guluk untuk di eksekusi. Saat sedang bersujud menghadap kiblat KH. Abdullah Sajjad kemudian dibunuh dengan ditembak oleh tentara Belanda, tempat beliau gugur itulah kini dibangun monumen tersebut.

Penulis : Emraz | Editor : Dewi Kayisna

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button