Papers Today

Di Kelopak Matamu

Website | + posts

Administrator maduratoday.com

Di Kelopak Matamu

I
Di kelopak matamu
Aku menemukan samudera
Tempatku berlayar menghantar nanar do’a paling samar
Menjemput kabar sampai akar
Dan menjumpai senyummu yang terus mekar dengan lebar

II
Saban hari engkau menjelma puisi, buku-buku
Yang harus ku tuntaskan setiap kali bertemu
Agar segala yang ku asuh lekas memelukmu dengan utuh

III
Sungguh aku tak lagi menemukan tempat kepulangan
Sebab, semua langkahku telah tertuju padamu
Yang selalu mencipta tenang.

Aku Tak Tau Nasib Puisi Kita Seperti Apa

Aku tak tau nasib puisi kita seperti apa
Jalan yang di tempuh masih belum jauh dan juga tak begitu utuh
Sedang kata-kata terus berjalan telanjang dalam pikiran agar segera dirampungkan dalam tulisan.

Kita berbincang tenang
Melewati malam yang akan segera pergi
Menakar segala resah menyelimuti
Sampai menunggu pagi
Untuk menghasilkan puisi.

Aku tak tau nasib puisi kita seperti apa
Segala yang kita bina tak banyak melahirkan makna indah
Yang entah akan menghadirkan tawa atau air mata.

Aku tak tau nasib puisi kita seperti apa

Air Mata Sia-sia

Entah sudah berapa butir air mata kubuang sia-sia
Kalimat yang tak lekas kau baca
Masih menjadi peristiwa dalam setiap langkah
Doa-doa saban malam dipinta terlalu dini untuk melahirkan luka teramat lara.

Banjir sudah samudera yang ku buat
Ia tak cukup kuat untuk menampung segala yang ku ikat
Hingga semuanya telah pulang dan menyisakan kenang sepanjang ingatan.

Jika

Jika suatu saat nanti aku mati kuburlah jasadku dengan lubang paling dalam
Sebab aku takut merasakan siksaan neraka paling kejam, karena mencintaimu terlalu berlebihan.

Kelak jika tuhanku bertanya apa pekerjaanmu di dunia
Akan aku jawab hal bodoh yang pernah aku kerjakan adalah mencintaimu dengan gila hingga aku lupa kepadanya.

Kesepian

Kesepian adalah lorong-lorong kosong
Tempat segala nasib yang masih diperjuangkan.

Jogja 2022

*Wail Ar nama pena dari wail ar-rifqi. Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta beberapa tulisannya dimuat di Harian bhirawa, Rumah Baca id, Literasi Sumenep dan koran Jawa Pos Radar Madura.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button