Pelatihan WUB 2022, Ada Service Mobil hingga Batik Printing
Administrator maduratoday.com
Pamekasan, (Madura Today) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur terus menggenjot pelatihan usaha bagi masyarakat di daerahnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dari bawah, merata, berkeadilan. Hal itu sesuai dengan semangat, serta komitmen Bupati Baddrut Tamam.
Adapun pelatihan usaha yang selama ini dilakukan oleh Pemkab Pamekasan adalah program wirausaha baru (WUB), dengan target 10 ribu pengusaha baru selama kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam. Program ini salah satunya diampu oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP Naker).
Koordinator Pendamping WUB Pamekasan, Taufikurrahman mengungkapkan, pelatihan WUB tahun 2022 telah berjalan, dengan jumlah 27 paket pelatihan. Dari jumlah itu, terdapat empat jenis pelatihan yang berbeda dengan tahun sebelumnya, yaitu pelatihan service mobil, batik eko printing, ukir kayu, dan pelatihan furniture.
“Selain pelatihan yang baru itu, sisanya melanjutkan pelatihan yang tahun lalu. Tahun ini ada 27 jenis pelatihan, empat diantaranya pelatihannya baru,” kata Taufiq, Selasa (30/8/2022).
Taufiq menambahkan, pihaknya menargetkan 3.500 orang yang akan dilatih selama tahun 2022 agar memiliki bekal usaha baru. Dari pelatihan itu, para peserta diharapkan dapat mengembangkan usahanya untuk menjadi sumber ekonomi baru bagi keluarganya.
“Sampai sekarang realisasinya (pelatihan WUB, red) sekitar 25 persen, tetapi kita masih menunggu karena informasinya masih akan direcofusing, kalau recofusingnya 50 persen, maka kita sudah merealisasikan 50 persen,” jelasnya.
Dia menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk menfasilitasi masyarakat yang ingin berwirausaha dengan pelatihan WUB, tahun 2022 kegiatan pelatihan ini merata di 13 kecamatan yang dilakukan di masing-masing kantor kecamatan.
Pihaknya berharap, usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Pamekasan berkembang, dan mampu memenuhi kebutuhan pasar agar perputaran uang tidak mengalir ke luar daerah. Dengan demikian, perekonomian masyarakat meningkat sesuai harapan bersama.
“Misalnya produksi songkok, kami harapkan dengan adanya pelatihan itu, kebutuhan songkok masyarakat Pamekasan terpenuhi sehingga tidak usah mendatangkan barang dari luar, demikian juga dengan kebutuhan lainnya,” pungkasnya.
Penulis: Marzukiy | Editor: Dewi Kayisna