Event TodaySumenep

Dinilai Kompeten, 136 Siswa Smeksa Sumenep Berhasil Mengetik Cepat

Website | + posts

Administrator maduratoday.com

Sumenep, (Madura Today) – Siswa Manajemen Perkantoran (Mapan) SMKN 1 (Smeksa) Sumenep berhasil mengetik dalam hitungan cepat.

Siswa tersebut, diuji melalui kegiatan UKK (Uji Kompetensi Keahlian) sebagai kompetensi akhir di kelas XII.

Menurut ketua Konsentrasi Keahlian Mapan Smeksa Sumenep, Sri Istanti, jumlah siswa yang mengikuti UKK ini sebanyak 136 orang.

Hal utama yang telah mereka dapatkan, yaitu keyboarding atau typing skill adalah cepat dan tepat.

Hari ini, Dwi Putri Candra, Siswa Kelas XII mengetik naskah selama 10 menit dengan kecepatan rata-rata 265 Keystrokes Per Minute (KPM) dan ketepatan 98 persen.

“Alhamdulillah, rata rata siswa Manajemen Perkantoran yang sedang UKK sudah handal dalam mengetik termasuk mengoperasikan perangkat kantor lainnya,” katanya.

Tentu, hal ini akan mempengaruhi kualitas lulusan Smeksa Sumenep, sesuai skema sertifikasi KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) Level II bidang administrasi perkantoran.

“Saya lihat, siswa manajemen perkantoran ini sudah memenuhi skema sertifikasi KKNI level II bidang perkantoran, apalagi penguji yang kami undang dari pihak eksternal dan sudah kompeten,” ujarnya.

Tidak hanya soal mengetik, konsentrasi keahlian Manajemen perkantoran ini, juga diwajibkan untuk menguasai 8 kompetensi.

“Ada 8 kompetensi yang diujikan pada UKK ini, yaitu mengelola rapat, mengelola arsip, mengakses informasi melalui home page, petty cash (UKK Internal), keyboarding, itinerary, korespondensi Inggris dan Indonesia, serta berkomunikasi melalui telepon,” paparnya.

Sementara, Dwi Putri Kartika Candra, Siswa Kelas XII MP mengakui, bahwa pelaksanaan UKK eksternal ini cukup menguji keberanian, karena sosok penguji sangat menegangkan.

Wah sangat deg-degan kak, karena penguji bukan guru dari Smeksa, tapi Alhamdulillah kami bisa menyelesaikan semuanya sampai tadi sore. Semoga apa yang kami dapatkan hari ini, bisa menjawab kebutuhan dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja (Dudika),” ungkapnya.

Penulis: Dewi Kayisna | Editor: Dewi Kayisna

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button