Sumenep

Bupati Sumenep Didesak Periksa dan Audit Kades Gersik Putih

Website | + posts

Administrator maduratoday.com

Sumenep, (Madura Today) – Tak hanya ke Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN), warga Gersik Putih, Kecamatan Gapura bersama Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) juga berunjuk rasa ke Pemkab Sumenep, Jawa Timur di Jl. Dr Cipto, Kecamatan Kota, Rabu (17/5/2023).

Mereka mendesak Bupati untuk memerintahkan Inspektorat mengaudit dan memeriksa Kepala Desa Gersik Putih Mohab karena dianggap pro terhadap pengusaha.

Bahkan, warga juga menilai Kades main mata dengan investor atau penggarap dalam rencana reklamasi Pantai di Desanya untuk dibangun tambak garam.

”Selama ini, Kades mengesampingkan aspirasi-aspirasi warganya, bahkan cenderung semena-mena memaksakan kehendaknya bersama pemodal mereklamasi laut,” ungkap orator aksi warga Gersik Putih dan ARB, Moh. Faiq.

Selama ini, warga menolak dengan rencana pembangunan tambak garam dengan mereklamasi kawasan Pantai Desa Gersik Putih karena dianggap akan mengancam lingkungan sekitar dan merusak ekosistem laut.

Mata pencaharian warga yang menangkap ikan dan rajungan serta seafood di kawasan tersebut juga terancam hilang.

”Dengan alasan (objek pantai yang akan digarap) ber SHM (sertifikat hak milik), Kades bersama penggarap ngotot melakukan pembangunan tambak garam. Katanya demi kesejahteraan masyarakat, padahal sebagian laut yang di SHM-kan atas nama Kades,” sesalnya.

Selain itu, warga dan ARB juga meminta Bupati Fauzi turun tangan mengatasi polemik pembangunan tambak garam di kawasan Pantai Gersik Putih.

Apalagi, rencana pembangunan tambak garam di kawasan Pantai melanggar Perda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sumenep tahun 2013-2023.

”Kami minta Bupati hadir di tengah gejolak pembangunan tambak Gersik Putih. Ini, supaya tidak hanya menjadi konflik berkepanjangan, tapi juga untuk menegakkan Perda RTRT,” pintanya.

Sementara itu, dalam aksinya di Pemkab massa aksinya tidak ditemui Bupati Ahmad Fauzi karena disaat bersamaan melaksanakan tugas kedinasan ke luar Kota.

Mereka kecewa karena tidak ditemui Bupati bahkan tidak memberi kesempatan pada Perwakilan Pemkab Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Moh Ramli yang saat itu datang menemui.

”Kami tidak gentar dan akan terus melakukan perlawanan untuk memastikan Pantai Gersik Putih tetaplah Pantai, bukan tambak garam,” pungkas Faiq mengakhiri aksinya.

Penulis: Red | Editor: Dewi Kayisna

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button