Event TodaySumenep

DPRD Sumenep Gelar Paripurna Jawaban Bupati Atas PU Fraksi

Website | + posts

Administrator maduratoday.com

Sumenep, (Madura Today) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep menggelar rapat paripurna jawaban Bupati terhadap pandangan umum fraksi-fraksi tahun anggaran 2022, Selasa (13/6/2023) malam.

Jawaban yang dibacakan oleh wakil Bupati Sumenep Hj. Dewi Khalifah dengan enam pokok yang menjadi fokus pembahasan, yakni Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Fokus yang pertama, yaitu pada sisa lebih perhitungan tahun 2022, yang digunakan pada pelaksanaan APBD tahun anggaran 2023 untuk membiayai program kegiatan pada dana khusus seperti Pajak Rokok, BLUD dan lainnya.

Kedua, layanan kesehatan menjadi pandangan umum fraksi-fraksi di Paripurna sebelumnya, RSUD dr. H. Moh. Anwar bersama Dinas Kesehatan dan BPJS akan terus melakukan sosialisasi untuk mengurangi kesalahpahaman terkait pelayanan pasien.

Ketiga, berkaitan dengan infrastruktur. Pemkab Sumenep akan fokus memperhatikan jalan poros menuju Pantai Lombang dan jalan di Kecamatan Arjasa, dengan mempertimbangkan ketersediaan anggaran dan prioritas yang ada.

Dipastikan, kondisi kemantapan jalan telah meningkat dari beberapa tahun sebelumnya.

Keempat, ekonomi dan masyarakat yang menjadi fokus. Bahwa, pemberian bantuan sosial kepada masyarakat sesuai dengan usulan dan proposal yang masuk ke Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yang kemudian dilakukan verifikasi.

Segi Pariwisata pada fokus kelima, Pemkab Sumenep melakukan pemenuhan dan perbaikan prasarana jalan menuju obyek wisata. Menumbuhkan peran serta pemerintah Desa menciptakan wisata alam maupun wisata buatan sehingga pertumbuhan ekonomi mengikuti dari sektor pembangunan wisata di desa.

Melakukan pembinaan Pokdarwis serta bersinergi dengan swasta yang berinvestasi di Sumenep guna pemenuhan sarana dan prasarana, dukungan promosi dan dukungan lainnya.

Yang keenam faktor Lingkungan. Pemkab Sumenep akan melakukan penanganan sampah utamanya di lingkungan pondok pesantren dan pasar. Hanya saja karena keterbatasan sarana dan prasarana, baru terealisasi pada 6 kecamatan dengan 6 pasar.

Penulis: Gita | Editor: Dewi Kayisna

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button