Sumenep

Pagerungan Kecil, Desa Terluar Sumenep yang Sudah Nikmati Listrik dan Layanan Digital

Sumenep, (Madura Today) – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur terus mendorong digitalisasi desa demi mempermudah pelayanan kepada masyarakat, baik administratif maupun layanan lainnya.

Terlebih, Sumenep dengan daerah yang terdiri dari wilayah Daratan dan Kepulauan, layanan digital menjadi salah satu jawaban yang mampu mempercepat dan mempermudah berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat.

Tetapi untuk wilayah kepulauan, persoalannya tentu lebih kompleks daripada daratan. Sebab, berkaitan dengan infrastruktur, seperti ketersediaan listrik dan jaringan.

Namun di Sumenep, terdapat satu desa di Pulau Sapeken yang sudah sukses menyajikan pelayanan berbasis digital untuk keperluan administrasi desa.

Diketahui, Pemerintah Desa (Pemdes) Pagerungan Kecil, Kecamatan Sapeken sudah lumayan lama melakukan pelayanan menggunakan website mandiri. Dan, itu sangat memberikan kemudahan pada masyarakat.

“Dulu kami pakai website sendiri, untuk pelayanan administrasi Desa, namun setelah disediakan website oleh DPMD Sumenep, maka secara langsung pemusatan layanan lewat website tersebut,” tutur Kades Pagerungan Kecil, Halilurahman pada Madura Today, Senin (27/5/2024).

Secara detail, pihaknya menjelaskan, bahwa saat ini pelayanan digital di Pagerungan Kecil sedang dimaksimalkan sebagai bagian dari inovasi memberikan kemudahan pelayanan.

“Pemerintah desa sudah mempersiapkan infrastruktur digital, untuk menjawab kebutuhan sekaligus menunggu masyarakat sadar layanan digital,” terangnya.

Pihaknya mengaku, lewat layanan digital berbasis website itu, masyarakat bisa mengajukan kebutuhan surat menyurat ke desa hanya melalui link https://pagerungankecil.desa.sumenepkab.go.id/

“Lalu pilih layanan mandiri, dan menghubungi pihak admin untuk mendapatkan PIN layanan. Setelah dapat PIN layanan, kemudian masyarakat bisa melakukan pengajuan surat secara online,” paparnya.

Menurut Kades Halil, bagi masyarakat yang ada diperkotaan tentu sangat terbantu, karena admin akan mengirimkan pengajuan berbentuk PDF. “Sedangkan masyarakat yang ada di Pulau Pagerungan, bisa langsung ke kantor Kepala Desa sesudah pengajuan, agar bisa kami bantu print,” tukasnya.

Desa Pertama dengan Pembangkit Listrik Terbarukan

Sejak tahun lalu, Desa Pagerungan kecil, menjadi satu-satunya Desa yang menikmati pembangkit listrik terbarukan, dengan menggunakan tenaga surya dan tenaga angin.

Beberapa pembangkit listrik terbarukan yaitu, tenaga air, panas bumi, biomassa, tenaga surya, tenaga angin, panas laut, ombak, dan pasang surut air, sedangkan di Pagerungan Kecil menggunakan tenaga surya, tenaga angin.

Meski belum dinikmati oleh ribuan masyarakat pulau pagerungan kecil, setidaknya kehadiran program pembangkit listrik ini, mampu menjadi solusi di beberapa pelayanan publik.

Kades Halilurahman menjelaskan, untuk saat ini energi terbarukan ini hanya menjangkau prioritas pelayanan umum.

“Jadi, melalui pembangkit listrik terbarukan ini hanya menjangkau pelayanan umum, seperti pelayanan kesehatan, kantor pemerintah desa, dan beberapa lembaga pendidikan,” kata Halil.

Disinggung soal biaya pelaksanaan pengadaan pembangkit listrik terbarukan itu, pihaknya menegaskan bahwa keberadaan pembangkit listrik ini merupakan perhatian khusus Pertamina Foundation.

Pertamina Foundation merealisasi program corporate social responsibility (CSR) berupa Hybrid sistem PLTB dan PLTS terpusat untuk meningkatkan akses listrik daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) dengan monitoring sistem.

“Besar sekali dampak yang kami rasakan, utamanya dalam melakukan pelayanan di kantor Desa, Pelayanan kesehatan dan pada saat melaksanakan ujian berbasis komputer. Maka dari itu kami sampaikan terima kasih yang luar biasa kepada Pertamina Foundation, dan kami sangat menunggu kabar baik PLN,” ujarnya.

Hal itu berbanding lurus dengan pernyataan Basit, salah satu tokoh masyarakat pagerungan kecil, menurutnya keberadaan pembangkit listrik terbarukan dapat mengantarkan pagerungan kecil dengan pelayanan cepat.

“Kita tau sendirikan bagaimana kebutuhan administrasi di tingkat desa. Kalau dulu harus angkat aki kemana-mana, sekarang saya lihat tinggal tekan tombol maka pelayanan administrasi di desa bisa lancar,” tukasnya.

Bupati Fauzi dan Listrik Kepulauan

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo terus berusaha meratakan akses infrastruktur di wilayah paling ujung timur Pulau Madura. Salah satu yang terus diperjuangkan adalah infrastruktur listrik.

“Pemerintah Kabupaten Sumenep dan PLN pihak-pihak lain secara bertahap terus berupaya memenuhi kebutuhan infrastruktur listrik di wilayah kepulauan. Ini dilakukan demi meningkatkan layanan dasar masyarakat,” katanya.

Dengan hadirnya infrastruktur listrik, ia berharap dapat mendorong digitalisasi desa yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi, meningkatkan akses terhadap pendidikan dan pelayanan kesehatan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kepulauan Sumenep.

Website | + posts

Administrator maduratoday.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button