PT MGA Utama Energi di Sumenep: dari Dikeluhkan Hingga Disebut Menunggak Utang
Sumenep, (Madura Today) – Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PT MGA Utama Energi yang ada di Pulau Sepanjang, Kecamatan Sapeken, Sumenep, Jawa Timur, menjadi buah bibir.
Pasalnya, perusahaan migas itu membuat sejumlah kontroversi, mulai dari dikeluhkan oleh warga setempat karena beroperasi tanpa berkoordinasi dengan seluruh pihak, tidak melakukan sosialisasi hingga dikabarkan menunggak utang puluhan juta.
Dikeluhkan Warga Setempat
Salah satu yang terungkap dan dikeluhkan warga setempat adalah perusahaan minyak bumi tersebut mulai beraktifitas, namun tidak melibatkan semua pihak dalam berkoordinasi.
Warga Dusun Grengseng, Desa Sepanjang, Kecamatan Sapeken Ahyatul Karim menilai, bahwa MGA Utama Energi dalam proses koordinasi terkesan ada pengkondisian tokoh.
“Karena yang diajak kordinasi hanya tokoh masyarakat dan pemerintah Desa Sepanjang. Sementara pemuda dan mahasiswa kenapa tidak dirangkul, ada apa?,” kata karim dengan nada curiga, Selasa (4/6/2024) lalu.
Ia mengatakan, sebagian masyarakat pulau Sepanjang tidak terlalu berharap adanya perusahaan MGA lantaran minim dampak positif yang bisa dirasakan masyarakat.
“Kami tidak terlalu butuh dengan kehadiran PT MGA utama ernergi, karena tidak berdampak positif terhadap perkembangan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Sepanjang, aktivitas lingkunganya juga tidak ada,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Karim khawatir, jika perusahaan MGA Utama Energi terus beroperasi, maka akan berdampak buruk bagi pertanian di Pulau Sepanjang.
Penyerapan Tenaga Lokal dan Trauma Warga
Disamping itu, lanjut Karim, keberadaan MGA masih belum mampu mempekerjakan warga lokal di Wilayah operasi.
Karim mengaku, jika ditarik sejarah, masyarakat Sepanjang disudah trauma dengan kehadiran perusahaan sebelumnya, yang melakukan pengeboran minyak di Desa Sepanjang dinilai tidak memiliki berdampak baik.
“Desa Sepanjang memiliki sejarah kelam pada tahun 2010, dengan meledaknya kapal tanker pada saat itu. Lautan kami dicemari oleh minyak, asap tebal yang menjadi langit desa sepanjang, suara dentuman yang menakutkan, masyarakat sepanjang mengira pada saat itu adalah hari kiamat. Apakah MGA Utama Energi akan mengulang peristiwa itu,” tukasnya.
Tidak Ada Sosialisasi
Warga lain mengungkap, bahwa KKKS MGA Utama Energi belum melaksanakan sosialisasi kegiatan operasi migas wilayah kerja (WK) Sepanjang, kepada warga setempat.
“Janjinya mau sosialisasi bulan 10 tahun 2023 kemarin, tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjut,” kata Herman, Warga Pulau Sepanjang. Rabu (5/6/2024).
MGA, lanjut herman, hanya melakukan sosialisasi kepada stakeholder yang ada di kota Sumenep, pada bulan Agustus tahun 2023.
“Kemarin, mereka hanya melakukan sosialisasi di ruang VIP Paseban Agung Panembahan Mandaraka Rumdis Bupati Sumenep,” ujarnya.
Herman mengungkapkan, bahwa sebenarnya masyarakat merasa resah dengan kegiatan operasi MGA.
“Masyarakat sudah beberapakali kami tahan, agar tidak berbuat onar atas operasi MGA yang terkesan curi start. Padahal kami sudah menyarankan beberapa kali kepada Humas hingga manajemennya,” tuturnya.
“Apabila sampai pada penjualan minyak, belum ada kepastian sosialisasi maka biar masyarakat aja yang langsung bertanya kepada perusahaan MGA,” tegasnya.
Miliki Tunggakan Utang
Yang mengejutkan, MGA Utama Energi juga dikabarkan masih ada tunggakan utang yang belum dibayar, kepada salah satu badan usaha di Desa Sepanjang.
Pengakuan warga Pulau Sepanjang, utang MGA Utama Energi tak sedikit, mencapai puluhan juta.
“Selain tidak melaksanakan sosialisasi kepada Masyarakat Sepanjang, MGA juga masih punya hutang kepada Badan Usaha yang belum dibayar hingga saat ini,” kata Herman, Jum’at (7/6/2024).
Pihaknya mengaku sudah berulang-ulang kali menagih utang itu, namun manajemen MGA Utama Energi berdalih belum ada anggaran untuk melunasi.
“Sudah sering kami tagih, namun jawabannya masih belum ada anggaran, bahkan karyawan saja banyak tidak digaji. Lantas bagaimana dengan uang masyarakat yang menghidupi keluarganya,” ujarnya.
Sementara, Humas MGA Utama Energi, Abdul Mahmud, saat dikonfirmasi Madura Today hanya memberi respon singkat. “Saya masih belum dapat arahan untuk menjawab,” balasnya via WhatsApp.
Administrator maduratoday.com