La Ngetnik, Grup Musik Asal Madura Merilis Album ‘LAWH’
Sumenep, (Madura Today) – Kelompok musik La Ngetnik merilis Album perdananya bertajuk LAWH “Fashal 1” meminjam istilah dari kitab klasik berarti bagian pertama atau Vol. 1.
Sedang LAWH sendiri secara Bahasa bermakna tablet atau media tulis. Secara terminologi bahwa seluruh peristiwa dan kisah di semesta ini telah tertulis dalam naskah LAWH, yaitu manuskrip segala kejadian yang sudah termaktub valid tanpa kebetulan.
Album musik ini terdiri dari 12 lagu dengan penggabungan lintas genre yang variatif namun tetap konsisten mengelaborasi pola dentum lokal (etnik) yang dimanifestasikan dengan dentum elektronik kontemporer.
Lagu-lagu tersebut menceritakan berbagai peristiwa dan kisah-kisah baik soal keluarga, kontemplasi asmara, psikologi, Isu sosial hingga spiritual.
Track pertama dibuka dengan pengantar bunyi sebagai mukadimah, lalu Ritus Cermin Semesta sebuah lagu bernuansa rock-mediteranian menarasikan bahwa harapan dan doa harus terus dijaga nyalanya.
Kemudian disusul Mausimul Hubb (Musim Bercinta) dengan warna arabian funk. Lalu Sanasren diambil dari puisi Alfaizin dengan judul yang sama, memainkan gendang dangdut beriring akordeon serta beberapa jenis perkusi.
Di track ke-5 ada Barqun yang bermakna kilatan cahaya, bercerita tentang perjalanan spiritual Sang Rasul yang kita kenal dengan istilah Isra’-mi’raj.
Lalu di track berikutnya kita disuguhkan Pada Gemawan yang menjadi eksperimentasi La- Ngetnik dalam menggabungkan unsur warna Borneo dengan gaya ritme musik semi keroncong.
Di lagu ke-7 ada kisah-kisah yang menarasikan ragam cerita manusia dengan segala profesi serta tujuan hidupnya.
Berlanjut di track berikutnya ada Bestari, sebuah kontemplasi asmara tentang seseorang yang pernah berdiam dalam hati namun kini telah pergi dan hikayatnya berubah menjadi syair dan lagu-lagu.
Disusul lagu berjudul Serdadu Ibu sebuah persembahan pada wakil Tuhan di bumi bernama Ibu. Di track ke-10 dengan lagu berjudul Mistik Yang Asyik terkemas dengan rock vintage berbalut synthesizer menggabungkan Bahasa Indonesia dan Bahasa Madura.
Berikutnya, Jawaban Adalah Cahaya juga menjadi lagu kontemplasi fasih bahwa seluruh teka-teki hidup puncak hasilnya pastilah cahaya.
Lagu terakhir La Ngetnik menaruh Askara sebagai kudung penutup dengan syair berisi titipan semangat kepada generasi untuk terus menggelar lingkar kreasi karya, serta diskusi ruang-ruang nalar dan meyakinkan bahwa mereka adalah Sang Askara.
Album LAWH ‘Fashal 1’ telah menggabungkan beberapa aspek kisah dari inti kehidupan yang di tuangkan dalam lagu-lagunya.
Album dengan durasi 45:31 menit tersebut dikemas dalam keunikan warna bunyi serta keragaman bahasa dan pemilihan diksi kata yang menjadikannya lebih imajinatif dan inovatif.
LAWH “Fashal 1” menjadi harapan bagi La Ngetnik dalam rangka menitip jejak pada waktu, bahwa mereka telah memenuhi kewajiban sebagai seniman musik untuk berkarya dan merampungkan apa yang telah dimulai dengan mewujudkan album.
Per 19 Juni 2024 Album ini sudah tersedia di semua platform musik digital.
Administrator maduratoday.com