Sumenep

Abrasi Ancam Pulau Giliraja Sumenep, Warga Minta Pemerintah Turun Tangan

Sumenep, (Madura Today) – Warga Pulau Giliraja, Sahrul Gunawan, mengungkapkan bahwa abrasi pantai di Desa Lombang, Banmaleng, dan Jate, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep kian mengancam.

Menurutnya, sudah ada satu rumah yang sangat dekat dengan bibir pantai, sehingga ketika terjadi air pasang terutama pada pertengahan bulan, air laut dapat masuk ke rumah warga.

Sahrul menduga bahwa abrasi pantai disebabkan oleh penambangan pasir di sekitar pantai oleh oknum tak bertanggung jawab.

Meskipun oknum tersebut mengaku bahwa yang ditambang adalah hak miliknya, Sahrul sangat menyesalkan tindakan tersebut karena merugikan warga sekitar.

“Sejak ada penambangan, abrasi pantai itu terjadi. Kami sangat menyesalkan tindakan tersebut. Sebab, sangat merugikan warga sekitar,” katanya, Selasa (11/2/2025).

Untuk mengatasi masalah abrasi pantai, pihaknya meminta instansi terkait untuk melakukan tindakan pencegahan. Mereka juga meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan DPRD untuk turun ke lapangan memantau kondisi abrasi secara langsung.

“Ayo turun ke lapangan dan bawa solusi untuk mencegah abrasi agar tidak semakin melebar. Kami minta kerja cepat untuk mengatasi masalah ini,” tegasnya.

Dengan demikian, diharapkan tindakan pencegahan dapat dilakukan secepatnya untuk menghindari kerusakan lebih lanjut dan melindungi warga sekitar.

Sementara itu, Pj Kepala Desa Lombang Ali Bangsul mengatakan bahwa pihaknya melakukan sosialisasi kepada warga agar tidak melakukan penambangan pasir. Sebab, penambangan tersebut memiliki dampak negatif terhadap lingkungan.

“Kami telah melakukan upaya, sosialisasi. Agar tidak melakukan penambangan, karena merusak lingkungan. Sebenarnya sudah lama tidak ada penambangan. Tetapi sisa-sisa penambangan tetap ada,” katanya.

Selain itu, pasir hasil penambangan oleh penambang yang notabene adalah pemilik lahan dijual terhadap warga Pulau Giliraja juga. Pasir itu digunakan untuk pembangunan rumah warga setempat.

“Pasir itu digunakan untuk pembangunan rumah warga di sini. Tidak dijual ke luar. Tapi sudah sekitar tiga bulanan tidak ada penambangan lagi,” tukasnya.

Abdus Salam
+ posts

Abdus Salam adalah salah satu wartawan senior di Sumenep, lulus UKW dan kini menjabat Bendahara PWI Sumenep

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button