Bait-bait yang Busuk
Administrator maduratoday.com
Bait-bait yang Busuk
Puisi : Ulfa SR *
Ku baca sebuah narasi
Dalam bait yang pertama
Ada larik yang terluka
Karena menyimpan beribu dusta
Dengan kata manis tiada tara
Aku kembali membukanya
Dari berjuta abad yang belum pernah kusentuh
Baru aku sadari
Bahwa dulu aku gila padamu yang tak sudi kugilai
Tetapi lucunya hingga hari ini aku pun masih menggilaimu
Kubaca lagi bait setelahnya
tak sanggup dua bola mataku menelusuri detak jantung yang mulai habis
Karena telah kau panah hati yang teriris
Lantas kau bawa lari
Sungguh busuk bait ini
Membiarkan aku hampir mati
Sedang di bait terakhir
Aku temukan airmata
Hingga darah yang menetes
Sebab tak ada yang tersisa
Dari detak jantung yang berhenti
Hati yang mati
Dan air mata sudah tumpah tak tersisa lagi
Aku sudah buta, tuli, bahkan bisu
Namun dengan tanpa belas kasih kau masih meminta denyut nadiku
Denyut nadi yang membiarkan aku hidup
Aku tak mampu menolak
Sebab cinta yang terlalu bodoh
Sudah melekat pada ruhku yang mampu menatapmu
Dan akhirnya, aku saksikan upacara pembakaran diri
Dengan perayaan pesta pora
Yang menjadikanku abu
bersama kayu-kayu yang memuja api.
* Santriwati Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-guluk, Sumenep.