Administrator maduratoday.com
Sumenep, (Madura Today) – Dalam rangka menindaklanjuti ‘tragedi 13 Maret’, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumenep bersama perwakilan keluarga korban mendatangi Propam Polda Jawa Timur, Senin (28/3/2022).
Dalam audiensi itu, PMII Sumenep menyampaikan beberapa aspirasi dan berharap kemudian menjadi atensi Aparat Penegak Hukum (APH), khususnya Polda Jatim.
Ketua PMII Sumenep, Qudsiyanto dalam penyampaiannya meminta aparat penegak hukum untuk berdiri dengan netral, supaya tercapainya tujuan hukum sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.
“Kami meminta kepada Propam Polda Jatim untuk netral, memposisikan sebagai penegak hukum yang adil. Jangan sampai melindungi anak buahnya,” ujar Mahasiswa Hukum Pascasarjana IAIN Madura itu.
“Karena jika sampai Polda Jatim tidak netral, maka nama institusi Polri akan tercoreng. Oleh karena itu, tegakkan keadilan, lakukan langkah-langkah hukum sesuai prosedur hukum yang berlaku,” tegas Qudsi.
Sementara Keluarga Alm. Herman (korban penembakan polisi) yang pada saat itu diwakili oleh Aksan, juga meminta hal yang sama, yakni keadilan.
“Hanya satu yang kami minta, tegakkan hukum seadil-adilnya,” kata paman Alm. Herman tersebut.
Sementara Aiptu Daryono, Tim Propam Polda Jawa Timur yang menjadi juru bicara pada kesempatan itu menyampaikan terkait perkembangan dari tragedi 13 Maret beberapa waktu lalu,
“Kami sedang mengaudit, kami terus lakukan investigasi, dan kami pastikan akan menangani kasus ini sesuai prosedur,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Dirintelkam Polda Jawa Timur, bahwa kasus tersebut kini sedang ditangani oleh Tim Propam Polda Jawa Timur.
“Jika anggota kami terbukti salah akan ditindak sesuai dengan hukum. Kami tidak akan melindungi anggota mana pun yang melakukan pelanggaran-pelanggaran,” ungkap Kombes Pol Dekananto Eko Purwono di kesempatan itu.
Penulis : Rilis | Editor : Dewi Kayisna
