Grup Tongtong ‘Malate Pote’ Kini Miliki Nomor Induk Kesenian
Administrator maduratoday.com
Sumenep, (Madura Today) – Grup musik tradisional-modern tongtong Malate Pote kini memiliki legalitas dengan keluarnya Kartu Nomor Induk Kesenian (KNIK).
KNIK tersebut diterbitkan oleh Dinas Kebudayaan, Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep dengan Nomor Register 59/GROUP-TT.VI/2023.
“Alhamdulillah, NIK Malate Pote keluar hari ini 7 Juni 2023 dan berlaku hingga 7 Juni 2026,” terang Ketua Malate Pote, Fauzi pada Madura Today.
Fauzi bersyukur akhirnya Malate Pote memiliki NIK. Sebab, dengan legalitas yang sudah didapatkan itu, maka keberadaan kelompok seni musik Malate Pote sudah mendapat pengakuan secara administratif.
“Kita beberapa kali diundang ke luar Madura, lalu sempat terkendala surat jalan. Nah, dengan NIK yang sudah kita punya saat ini, maka mau diundang kemanapun kita sudah siap,” ungkapnya.
Berdasarkan registrasi di Disbudporapar Sumenep, Malate Pote merupakan kelompok kesenian musik bergenre tradisional-modern, yaitu memadukan alat musik tradisional tongtong dan alat musik modern, seperti bass dan keyboard.
Grup tongtong Malate Pote didirikan tahun 2017 dan diketuai oleh Fauzi. Awalnya bernama Bunga Keraton. Kesenian ini beralamat di Dusun Batu Jaran, Desa Pragaan Daya, Kecamatan Pragaan.
Seperti diulas Madura Today sebelumnya, grup satu ini sangat populer di telinga masyarakat Madura lantaran keberadaannya yang memberi warna baru di belantika musik pengiring kegiatan karnaval dan sejenisnya.
Saking populernya, kelompok musik yang berbasis di Kecamatan Pragaan ini ternyata telah melanglang buana nge-job ke sejumlah daerah.
Tidak hanya di Sumenep dan Madura saja, tapi juga hingga luar Pulau Garam seperti daerah tapal kuda, Bondowoso, Situbondo dan Jember.
Diakui atau tidak, penampilan Malate Pote memang sangat menghibur. Dengan ciri khas yang dimiliki, Malate Pote sukses menghipnotis setiap mata yang menyaksikannya.
Malate Pote juga jago memadukan lagu-lagu hits yang akrab di telinga masyarakat dengan alunan musik tradisional tongtong yang dikombinasikan dengan musik modern seperti bass dan keyboard.
Tidak itu saja, meski tidak dengan sensasi berlebihan dan nampak sederhana, kostum yang dikenakan dan gerakan-gerakan para personel Malate Pote saat tampil memberikan magic luar biasa.
Kesuksesan kelompok musik tradisional ini juga dibuktikan dengan dijadikannya ciri khas dan kreativitas Malate Pote sebagai trend, terutama dari segi kostum dan gerakannya hingga kini.
Penulis: Rossy | Editor: Dewi Kayisna