Habisi Bocah dengan Sadis, Pelaku Terancam 15 Tahun Penjara
Administrator maduratoday.com
Sumenep, (Madura Today) – SL, seorang ibu muda warga Desa Tambagung Ares, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep yang tega menghabisi nyawa bocah yatim bernama Selfie Nur Indah Sari terancam hukuman 15 tahun penjara.
SL yang masih tetangga dan kerabat ibu korban Pasal 80 ayat (3) UU RI Nomor 17 tahun 2016 atas perubahan UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Kapolres Sumenep, AKBP Darman mengatakan, pembunuhan yang telah menyita keprihatinan banyak pihak itu dipicu rasa dendam pelaku terhadap ibu korban.
“Jadi tersangka SL ini merasa dendam dan sakit hati, karena suami tersangka pernah berselingkuh dengan ibu korban,” ungkapnya.
Niat keji pelaku berawal saat ia melihat korban sedang membasuh tangan di kamar mandi milik Karimah. Tersangka dengan cepat mendekati korban. Korban dirangkul sambil dilepas kalung emas yang dipakainya.
Setelah itu, tersangka melepas gelang dan anting-anting. Kemudian tersangka mengajak korban untuk ikut masuk ke rumahnya.
Setelah korban berada di dalam kamar, tersangka mengambil kerudung hitam dan diikatkan pada matanya. Kemudian tersangka mengambil sebuah karung warna putih. Korban dimasukkan ke dalam karung.
“Korban sempat bergerak dan bilang ‘Mama’ seperti akan menangis, namun tidak hiraukan,” terang AKBP Darman.
Usai melancarkan aksinya, tersangka membawa karung yang berisi korban keluar rumah. Karung berisi korban di taruh di depan jok sepeda motor merk Beat warna hitam kombinasi kuning.
“Setelah itu tersangka menuju ke arah barat dari rumahnya. Dia berhenti di pinggir jalan raya Dusun Pandan Desa Ambunten Tengah, Kecamatan. Di situ karung yang berisi korban dibuang ke dalam sumur,” tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Selfie Nur Indah Sari ditemukan meninggal dunia dalam sumur mati di Dusun Pandan, Desa Ambunten Tengah, Sumenep, sekitar pukul 12.00 WIB, Rabu (21/4/2021).
Korban hilang sejak pukul 11.00 WIB, Minggu (18/4/2021). Korban adalah putri dari keluarga almarhum Abd. Ghani dan Ibu Hamidah.
Penulis : Rossy | Editor : Dewi Kayisna