Hasil Survei Pilkada Sampang: Tingkat Kedisukaan Kiai Mamak-Mas Ab Unggul
Sampang, (Madura Today) – Lembaga Riset Sosial dan Politik (ELSIPOL) merilis hasil survei Pemilihan Kepala Daerah (Piilkada) Kabupaten Sampang periode 9 – 21 November 2024.
Survei ELSIPOL menggunakan metode wawancara tatap muka dengan melibatkan 625 responden.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode acak bertingkat (multi stage randoom sampling). Dengan Margin of Eror (MoE) 4,0 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasil survei ELSIPOL menunjukkan, calon Bupati Muhammad Bin Muafi Zaini, unggul secara likeablity (kedisukaan) dengan skor 91,3 persen. Mengalahkan nama calon Bupati petahana, H. Slamet Junaidi yang berada di angka 78,2 persen.
Sementara untuk Wakilnya, perbedaan tingkat kedisukaan oleh pemilih relatif berimbang tidak tertaut jauh, nama H. Abdullah Hidayat unggul dengan skor 65,4 persen dibandingkan Ahmad Mahfudz, yang berada di angka 62,9 persen.
Temuan lain, hasil survei ELSIPOL, tingkat elektabilitas pasangan calon (paslon) Nomor Urut 1, H. Muhammad Bin Muafi Zaini – H. Abdullah Hidayat unggul dalam pertanyaan Top of Mind (terbuka) dengan tingkat keterpilihan 39,5 persen dibandingkan pasangan H. Slamet Junaidi – Ahmad Mahfudz yang memperoleh 35 persen.
Namun demikian pemilih undecided voters atau pemilih yang belum menentukan pilihan dalam pertanyaan terbuka masih relatif tinggi sebesar 25,5 persen.
Menurut Ketua Tim Peneliti ELSIPOL Muhammad Arif Hamzah, berdasarkan hasil survei tersebut, bahwa Paslon Nomor Urut 1, H. Muhammad Bin Muafi Zaini – H. Abdullah Hidayat berpotensi memenangkan Pilkada Sampang.
Hal ini dikarenakan elektabilitas masih mungkin naik karena tingkat kedisukaan Paslon H. Muhammad Bin Muafi Zaini – H. Abdullah Hidayat ( Mandat) sangat tinggi.
Karena itu, Paslon ini berpotensi memenangkan Pilkada. Dengan catatan harus berebut kelompok pemilih undicided voters yang jumlahnya 25,5 persen.
Data lain, menunjukkan bahwa, pemilih yang sudah mantap dengan pilihannya saat ini (strong voters) sebanyak 63,2 persen. Sementara yang masih mungkin berubah (swing voters) sebanyak 20,7 persen. Dan, pemilih yang menjawab tidak tahu berjumlah 16,1 persen.
Hal ini menandakan adanya swing voters yang relatif tinggi. Sehingga dapat disimpulkan masih mungkin terjadi pergeseran pilihan.
Sementara faktor tertinggi yang mempengaruhi perubahan pilihan ialah karena arah pilihan keluarga dan kerabat yaitu 32,4 persen.
Disusul arah pilihan tokoh masyarakat sebanyak 19,5 persen. Di bawahnya, dipengaruhi oleh kampanye calon yang datang langsung, ajakan tim sukses, dan pemberian uang sebesar -+ 4,5 persen.
Dengan demikian dapat dinyatakan, bahwa pemilih swing voters masih bergantung terhadap arah pilihan politik kepala keluarga, lingkungan, dan tokoh masyarakat.
Administrator maduratoday.com