Kapan Mobil Dinas Pejabat Libur?
Administrator maduratoday.com
Madura Today – Kebetulan saja, saya dan emak duduk di trotoar. Kami lesehan, menikmati rujak sambil berbagi cerita keseharian. Namun, tidak sampai 60 menit, sudah ada 13 mobil berplat merah yang hilir mudik di jalan.
Belasan mobil dinas yang melintas, melaju dengan sangat enjoy. Tidak terkesan buru-buru. Di dalam mobil, mayoritas terlihat rombongan keluarga. Ada anak-anak, ibu-ibu berusia senja dan ibu muda. Sedangkan si sopir, mungkin suaminya.
Selain itu, ada pula yang hanya berdua saja. Mereka terlihat saling berbagi senyum, mungkin saling rayu, sembari tetap waspada berkendara. Tidak lama, saya ingat bahwa hari ini adalah weekend yang panjang, Sabtu (3/6/2023).
Selama di trotoar, banyak sekali mobil plat merah yang tertangkap mata. Pikiran saya mulai tergoda untuk bertanya: Mobil dinas pejabat, kapan hari liburnya?
Dari fakta yang ada, di hari libur pun, mobil negara itu tetap harus mengaspal di jalan raya. Kadang harus berpanas-panasan di parkir tempat wisata. Itu semua demi membahagiakan keluarga yang sepenuhnya digaji oleh negara.
Pelan-pelan, saya mulai tidak banyak bicara dengan emak. Pikiran saya, dalam waktu yang tidak lama, menciptakan beragam hipotesa. Kadang saya berusaha sekuat tenaga berprasangka baik. Tapi usaha itu sulit nan pelik.
Saat kita berhutang ke tetangga, lalu seminggu kemudian tertangkap kamera sedang pamer harta, dan melupakan tanggungannya, kita pasti akan jadi gunjingan seantero desa.
Tapi jika pejabat menikmati libur dengan fasilitas negara, siapa yang akan memeriksa? Rakyat kecil macam saya, bisanya hanya menahan dada. Yang ada hanya perasaan tidak terima sambil bertanya: Kapan negara akan memanjakan kita layaknya para pejabatnya?
Belasan mobil plat merah yang melintas, bagi saya juga menjadi bukti bahwa para pejabat kita sangat nyaman bekerja untuk negara. Fasilitas yang ada bisa digunakan untuk apa saja (?)
Para pejabat bisa terlayani dengan baik, mulai dari tempat kerja hingga healing dengan keluarga. Bensin, kerusakan mobil dan kebutuhan lainnya, sepenuhnya ditanggungkan ke negara. Rakyat kecil bisa apa?
Tidak mengendarai mobil dinas, di hari libur, adalah bentuk kepedulian dan sikap yang merakyat. Usahakan rakyat paham bahwa pejabat tidak seharusnya sewenang-wenang.
Usahakan rakyat percaya bahwa tidak semua pejabat rakus, yang terus menerus meminta pada negara agar semua kebutuhan hidupnya diurus. Usahakan rakyat yakin bahwa tidak semua pejabat korupsi, karena mobil dinas itu jelas bukan mobil pribadi. Salam.
Penulis: Nur Khalis
(Jurnalis Kompas TV)
Gapura, 4 Juni 2023