Ketua Komisi B DPRD Jatim Dorong Pengembangan Sektor Ekonomi
Administrator maduratoday.com
Jatim Today – Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Aliyadi Mustofa meminta pemerintah untuk bersama-sama menekan angka kemiskinan yang terjadi di wilayah Madura. Terutama di Kabupaten Sampang yang saat ini angkanya mencapai 22 persen.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, pemerintah pusat hingga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) harus satu komitmen dalam rangka menekan angka kemiskinan tersebut. Sebab, tugas besar itu menjadi tanggungjawab bersama, bukan hanya Pemkab atau Pemprov.
“Ini menjadi tugas kita semua, terutama pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten bersama-sama mengurangi angka kemiskinan. Tentu dengan berbagai cara, salah satunya kita dorong sektor ekonominya,” ungkapnya, Minggu (31/10/2021) kemarin.
Dikatakan, pihaknya yang menangani sektor perekonomian akan berusaha maksimal meningkatkan sektor ekonomi masyarakat. Seperti sektor UMKM, koperasi, wisata dan potensi lain yang bisa meningkatkan kesejahteraan di tingkat bawah.
“Karena kebetulan di Komisi B itu adalah komisi ekonomi, maka dari berbagai hal yang berpotensi ekonomi tentu akan kami terus berjuang. Misalnya, melalui UMKM, koperasi, pariwisata, dan semua yang berpotensi ekonomi, lebih lebih yang berdampak kepada masyarakat lokal,” tandasnya.
Selain itu, lanjut dia, sektor pertanian menjadi penopang besar dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat. Sebab, mayoritas masyarakat Jawa Timur, dan Madura berprofesi sebagai petani.
“Pertanian itu juga penting, karena bagaimana pun kita tahu bahwa Jawa Timur ini salah satu penopang pangan nasional yang sampai sekarang posisi kita masih surplus, Alhamdulillah,” ungkapnya.
Mantan legislator DPRD Sampang ini melanjutkan, pihaknya akan terus mendorong sektor pertanian dengan cara inovasi teknologi agar pertanian masyarakat semakin maju dan mampu memenuhi kebutuhan nasional. Dengan demikian, minimnya teknologi pertanian, dan produksi home industry masyarakat perlu menjadi perhatian serius pemerintah.
“Di Sampang misalnya, ada pabrik genting yang perlu kita dorong. Di Kecamatan Karang Penang, hampir satu kecamatan pengrajin genting, tetapi hari ini yang menjadi keluhan mereka kurangnya perhatian pemerintah terkait alat teknologi,” pungkasnya.
Penulis : Marzukiy | Editor : Dewi Kayisna