Sumenep

KPU Sumenep Bakal Kirab Maskot Pilkada 2024 ‘Si Busok dan Si Jalih’

Sumenep, (Madura Today) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, secara resmi meluncurkan maskot Pilkada  ‘Si Busok dan Si Jalih’.

Si merupakan maskot Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, sedangkan Si Jalih maskot Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.

Peluncuran maskot berlangsung di depan Pendopo Keraton Sumenep, Rabu (31/7/2024) malam.

Ketua KPU Sumenep, Nurus Syamsi memaparkan, kirab maskot didasari Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 2 Tahun 2024 tentang tahapan dan jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota.

Kemudian berdasarkan Surat Edaran (SE) Nomor 309 Tahun 2024 tentang petunjuk teknis pelaksanaan kirab maskot serentak di Jawa Timur.

“Tujuan dari semua ini untuk mensosialisasikan Pilkada 2024 kepada masyarakat Kabupaten Sumenep,“ terang Nurus Syamsi dalam sambutannya.

Sementara Komisioner KPU Jatim Miftahur Rozaq menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Pemkab Sumenep yang telah mendukung dalam menyukseskan Pilkada serentak 2024 khususnya di kota keris.

Ucapan serupa ia sampaikan kepada KPU Sumenep yang telah mengemas rangkaian acara sehingga berlangsung meriah sesuai harapan bersama.

“Kita patut bangga bersama, karena kirab maskot ini hanya ada di Jatim. Daerah lain belum ada,“ katanya.

Rozaq berpesan, dengan acara ini dapat meningkatkan kualitas serta kuantitas partisipasi masyarakat untuk melangsungkan Pilkada serentak secara aman, damai dan lancar.

Ia mengajak masyarakat datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) masing-masing dalam rangka menyalurkan suaranya dalam menentukan pemimpin yang berkualitas demi kesejahteraan di Kabupaten Sumenep.

Sementara itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo yang turut hadir dalam peluncuran maskot Pilkada 2024 mengapresiasi kegiatan ini.

Dalam sambutannya ia menyampaikan, setiap pelaksanaan kontestasi politik pasti ada cerita yang patut diambil dan dijadikan ilmu pengetahuan bagi masyarakat. Salah satunya adalah, proses tahapan hingga pelaksanaan.

“Kalau tidak terlibat, mungkin tidak bisa mengetahui bagaimana cara untuk melaksanakan Pilkada. Ketika terlibat aktif, masyarakat bisa tahu caranya,“ tukasnya.

Website | + posts

Administrator maduratoday.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button