Makjleb! Warga Sumenep Perbaiki Jalan Rusak, Dipasang Prasasti: 100 % Swadaya Masyarakat
Administrator maduratoday.com
Sumenep, (Madura Today) – Aksi gotong royong warga Dusun Kalompang, Desa Jate, Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep menyita perhatian.
Betapa tidak, aksi memperbaiki jalan desa secara swadaya itu dilakukan warga karena diduga gerah tak kunjung mendapatkan perhatian Pemerintah Desa setempat.
Berdasarkan cerita warga, jalan rusak yang merupakan tanjakan itu kerap membuat pengendara celaka bahkan pernah memakan korban.
Aksi warga Dusun Kalompang itu pun viral di media sosial Facebook setelah diunggah oleh akun Arkan Zaen pada 3 Juni 2023 pukul 20:20 WIB.
Postingan tersebut langsung dibanjiri komentar warganet, ada yang berucap syukur atas kerja sosial masyarakat setempat yang tidak berpangku tangan kepada pemerintah desa, hingga menyindir penggunaan dana desa.
“Jerea nyamae Kampong kabellun pas lek gebey aghi bener pas sabek ekan jete eyattas (Ini namanya kampung anak tiri dik, buatkan banner yang besar taruh di pohon jati.red),” komentar salah seorang warganet Asoka Tak Lemele.
Aksi warga tersebut seolah menampar keras pihak Pemdes, karena pemerintah pusat melalui kementerian Desa sudah mengalokasikan Dana Desa agar dikelola dengan baik, termasuk untuk infrastruktur.
“Pertanyaannya sudahkah Pemerintah Desa mengalokasikan DD-ADD untuk jalan?, wallahu a’lam yang tahu pemerintah Desa (Silahkan tanya sendiri.red). Apakah Pemkab juga mengalokasikan APBD untuk Desa silahkan juga tanya ke pemerintah desa. Itu bagus dalam rangka kritik kepada pemerintah desa, pemkab, dan pemprov,” timpal akun bernama Miftahul Munir.
Yang tak kalah menyita perhatian, perbaikan jalan secara swadaya tersebut dipasangi prasasti layaknya pekerjaan proyek, namun terbuat dari banner dengan isi tulisan “Perbaikan Jalan Ini 100% Swadaya Masyarakat, Bukan Dari Dana Pemerintah”.
Aksi perbaikan jalan tersebut dilakukan di jalur tanjakan Dusun Kalompang, Desa Jate pulau Giliraja. Aksi ini menyikapi sering terjadinya kecelakaan bagi sejumlah pengendara yang melewati jalan tersebut.
“Sudah bertahun-tahun kami sering sekali menyaksikan kecelakaan, seperti jatuh, terpeleset, ada juga yang sampai patah tulang,” kata pemuda dusun setempat, Zainul Muin, Jumat (9/6/2023).
“Sejak itu pula, kami warga membuat permohonan perbaikan jalan tanjakan ini agar segera diperbaiki, melalui beberapa tembusan mulai kepala dusun sampai kapala desa. Alhasil permohonan kami tak mendapatkan respon baik dari pemerintah desa,” imbuhnya.
Jalan tersebut, menurut Muin, merupakan akses utama warga setempat untuk menempuh pendidikan hingga mengais rejeki.
“Kondisi jalan ini sekarang sangatlah rusak. Maka dari itu kami berinisiatif untuk membangun jalan tersebut. Karna kondisinya sangat memperihatinkan apalagi saat musim hujan, jalan tidak bisa dilalui,” imbuhnya.
Muin berharap pemerintah Desa Jate bisa memprioritaskan pembangunan jalan yang rusak, tidak hanya jalan di depan rumah Kades yang diperbaiki.
“Pemerintah Desa jate harus belajar membuka hati, mata dan telinga kepada masyarakat. Berikan kebijakan yang adil dan memihak kepada rakyat, jangan menganaktirikan kami warga Kalompang,” terangnya.
Berdasarkan penuturan Muin kepada media ini, dana yang terkumpul dari hasil swadaya berjumlah Rp 6 juta, dana tersebut lantas digunakan untuk memperbaiki jalan.
“Perbaikan jalan ini akan kami tuntaskan dari atas sampai ujung di bawah, sampai sekarang kami terus lakukan penggalangan dana,” pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Jate Lismawati mengaku tidak dapat berbuat banyak karena di desa yang dipimpinnya terdiri dari empat dusun.
“Kami akan tetap berupaya memperbaiki jalan-jalan yang rusak, seperti jalan tanjakan di Dusun Kalompang, cuman tidak bisa langsung kami anggarkan tahun ini, tapi sudah kami upayakan tahun depan. Karena di Desa Jate ada empat Dusun, semuanya tetap kami pikirkan,” sebutnya.
Penulis: A. Rofik | Editor: Dewi Kayisna