Pamekasan

Masalah PLTD di Giliraja Sumenep, PLN Pamekasan Malah Janjikan PLTS

Website | + posts

Administrator maduratoday.com

Pamekasan, (Madura Today) – Sejumlah warga Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep, mendatangi PLN UP3 Pamekasan, Kamis (25/3/2023) siang.

Mereka datang untuk mengadukan sejumlah permasalahan, diantaranya tentang listrik yang sering padam dan tentang layanan listrik 24 jam.

“Warga sering mengeluh karena sering padam, dalam 1 menit saja bisa berkali-kali. Kami juga datang ke PLN Pamekasan untuk menyampaikan sejumlah permasalahan listrik di pulau kami,” kata K. A. Fauzan.

Pria yang juga menjabat Ketua MWC NU Giliraja ini menyebut, karena sering padamnya aliran listrik, banyak peralatan elektronik milik warga yang rusak.

“Banyak keluhan TV, kulkas dan sejumlah alat elektronik lain yang rusak gegara sering padam,” sebutnya.

Untuk menyelesaikan permasalahan kelistrikan di Giliraja, pihaknya meminta PLTD yang dikelola PLN dapat beroperasi sehari semalam.

Jika listrik bisa nyala 24 jam, roda perekonomian di pulau Giliraja akan hidup. Termasuk akan bermanfaat besar terhadap keberlangsungan lembaga pendidikan yang ada.

“Selain menyampaikan keluhan sering padam, kami meminta PLTD dapat beroperasi 24 jam, itu permintaan para tokoh pemuda, tokoh agama, termasuk 4 kepala desa,” imbuhnya.

Sementara itu, Manager PLN UP3 Pamekasan Feri Asmoro menjawab, keluhan yang dialami pelanggan di Giliraja karena kurangnya mesin yang ada.

Saat ini, baru ada dua mesin pembangkit yang beroperasi berkapasitas 1000 KW. Idealnya, untuk bisa menyala normal dan lebih lama dari yang saat ini berjalan butuh 4 mesin.

“Kami hanya punya dua mesin, idealnya butuh empat,” terangnya.

Namun, berdasarkan ketentuan Peraturan Presiden RI Nomor 112 Tahun 2022 Tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan Untuk Penyediaan Tenaga Listrik, yang berlaku mulai September 2022, PLN tidak boleh lagi menambah kapasitas mesin berbahan bakar fosil, sehingga dialihkan ke PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya), sebagai energi terbarukan.

“Insya Allah pulau Giliraja masuk dalam program penambahan kapasitas dengan menggunakan PLTS nanti,” sebutnya.

Kendati demikian, keberadaan PLTD yang saat ini beroperasi, pihaknya berharap ada kesadaran bersama untuk merawatnya. Termasuk pepohonan warga yang dinilai mengganggu jaringan hendaknya dipangkas.

“Selain akan berpengaruh terhadap normalnya aliran listrik, juga berbahaya, karena tegangan listrik tinggi,” pungkasnya.

Penulis: Red | Editor: Dewi Kayisna

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button