Peserta P2M Kelompok 4 UNIA Prenduan Gelar Penyuluhan dan Sosialisasi Prodi Baru
Sumenep, (Madura Today) – Menyadari kekhawatiran yang muncul terkait penurunan karakter anak di era modern, orang tua dihimbau untuk lebih waspada dan berhati-hati dalam mendidik anak.
Berbeda dengan masa lalu, cara mendidik anak saat ini tidak bisa disamakan, terutama terkait dengan kekerasan, baik verbal maupun nonverbal, yang dapat meninggalkan bekas psikologis pada anak dan memengaruhi perkembangan karakter mereka di masa depan.
Sebagai bentuk kontribusi dalam mengedukasi masyarakat, peserta Praktek Pengabdian pada Masyarakat (P2M) dari Universitas Al-Amien (UNIA) Prenduan mengadakan kegiatan penyuluhan dengan tema “Pendidikan Anti-Kekerasan pada Anak sekaligus Sosialisasi Prodi Baru UNIA Prenduan” di Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 24 September 2024, pukul 16.00 WIB, bertempat di Balai Desa Lobuk.
Acara ini menghadirkan narasumber Ustazah Ike Syamsiah Arif Saputri, S.Psi., M.Psi., yang merupakan Kaprodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Fakultas Tarbiyah UNIA Prenduan. Beliau akrab disapa Miss Ike. Penyuluhan yang berlangsung selama 20 menit ini dilanjutkan dengan sosialisasi terkait Prodi baru PIAUD Fakultas Tarbiyah UNIA Prenduan.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh para guru RA/TK serta anggota Organisasi PKK Desa Lobuk. Kepala Desa Lobuk, Bapak Moh. Saleh, S.Pd.I., M.M., turut hadir dan memberikan sambutannya. Saleh mengingatkan bahwa tindakan dan perilaku orang tua terekam oleh anak-anak sejak kecil, dan hal ini berdampak pada perkembangan kepribadian mereka.
“Apa yang dilakukan orang tua akan berbekas pada anak, maka kita harus berhati-hati dalam berperilaku, khususnya saat berhadapan dengan anak-anak. Segala tindakan pasti memiliki niat baik, tetapi mari kita sampaikan dengan cara yang lebih bijak,” ujarnya.
Dalam penyuluhan tersebut, Miss Ike menjelaskan bahwa usia 1-5 tahun merupakan masa emas (golden age) bagi anak. “Banyak yang mengatakan bahwa anak ibarat selembar kertas putih, tetapi menurut saya anak lebih seperti cawan. Orang tua memiliki kebebasan untuk mengisi cawan tersebut dengan hal-hal baik atau buruk, dan masa-masa awal kehidupan anak sangat tergantung pada peran orang tua,” jelasnya.
Miss Ike juga menambahkan bahwa perilaku anak merupakan hasil dari rekaman perilaku orang tua yang ditiru sejak usia dini. Untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam mendidik anak, Miss Ike memberikan dua tips praktis.
Pertama, teknik relaksasi napas dengan rumus 4-4-4: menarik napas selama 4 detik, menahannya selama 4 detik, lalu menghembuskannya selama 4 detik. Teknik ini membantu menenangkan emosi saat orang tua merasa marah.
Kedua, ia menyarankan untuk menerapkan komunikasi asertif, yaitu cara berkomunikasi yang memungkinkan seseorang mengekspresikan perasaan dan keinginan secara tegas, tetapi tetap dengan cara yang sopan dan penuh pengertian.
Setelah sesi penyuluhan, acara dilanjutkan dengan sosialisasi Prodi PIAUD, dimana Miss Ike menyampaikan bahwa Prodi PIAUD membuka pendaftaran dengan berupa program pembebasan biaya kuliah selama satu semester bagi mahasiswa baru.
Selain itu, calon mahasiswa yang memperoleh surat rekomendasi dari peserta P2M akan dibebaskan dari biaya pendaftaran.
Acara penyuluhan dan sosialisasi Prodi PIAUD ini berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme dari para peserta. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat, khususnya para orang tua dan pendidik, dapat lebih memahami pentingnya mendidik anak tanpa kekerasan serta mendukung pembentukan karakter anak yang positif.
Selain itu, program sosialisasi Prodi PIAUD memberikan kesempatan bagi calon mahasiswa untuk lebih mengenal program studi yang relevan dengan pendidikan anak usia dini, sekaligus menawarkan program yang menarik bagi mereka yang berminat. Kegiatan ini menjadi langkah nyata UNIA Prenduan dalam berkontribusi meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
Administrator maduratoday.com