Administrator maduratoday.com
Pamekasan, (Madura Today) – Resto Wiraraja kembali dijadikan tempat pesta pil inex. Kabar itu diketahui usai Satresnarkoba Polres Pamekasan membekuk 9 pelaku yang diduga melakukan transaksi narkoba, Minggu (6/12/2020) malam.
Para pelaku ditangkap di dalam kamar hotel Wiraraja nomor 204 dan di tempat Karaoke Wiraraja Room VIP nomor 11. Kejadian itu merupakan yang kedua kalinya setelah pada 22 Juni 2020 lalu, 15 muda-mudi tertangkap basah menikmati pil inex.
Kasatpol PP Pamekasan, Kusairi mengaku jika pihaknya kecolongan, meski sudah melakukan penjagaan setiap malam. Ia menilai, hal itu luput dari pengawasan anak buahnya karena para oknum selalu menemukan celah.
“Satpol PP berjaga setiap malam. Tapi, ketika ada celah mereka melakukan pelanggaran-pelanggaran. Kita tidak mungkin menduduki tempat itu setiap hari,” tuturnya.
Kusairi menegaskan, jika Pemerintah Kabupaten Pamekasan sudah menutup Resto Wiraraja secara permanen, sejak 2019 lalu. Sehingga, penutupan tersebut tidak mungkin dilakukan dua kali. Bahkan, pihaknya sudah memberikan segel agar pemilik Wiraraja bisa jera.
“Tidak ada penutupan sementara, itu merupakan pelanggaran. Satpol PP sudah menyegel untuk saat ini sesuai Perda segelnya masih dengan digembok,” imbuhnya.
Terpisah, Komunitas Monitoring dan Advokasi (Komad) Pamekasan menilai, penngkapan terhadap 9 pelaku penyalahgunaan narkoba di Resto Wiraraja telah mencoreng slogan Gerbang Salam yang disandang Kabupaten Pamekasan.
Ia menduga, jika sanksi sebelumnya tidak mampu membuat pengelola dan pemilik Wiraraja jera. “Mungkin mereka merasa kebal atau merasa ada yang melindungi, wallahu a’lam,” kata Zaini.
Zaini menilai jika pernyataan Kasatpol PP Pamekasan, Kusairi hanyalah bentuk alibi. Jika Satpol PP bisa intens menjaga, maka tidak mungkin kejadian serupa bisa terulang kedua kalinya.
“Jika perlu Bupati Pamekasan harus copot Kasatpol PP karena telah lalai dalam menjalankan tugasnya,” tegasnya.
Penulis : Ibnu Bakir | Editor : Dewi Kayisna
