Senyum yang Tak Nyata
Administrator maduratoday.com
Senyum yang Tak Nyata
Pusi : Samara el Haram*
Pesona pagi yang kuintip dari dalam kamar
Sinarnya sayu mataharinya samar-samar
Aku telentang, melirik kanan dan kiri
Memikirkan sesuatu yang tak mampu dipikirkan sendiri
Sekali-kali aku tersenyum menawan
Entah sebab apa
Mungkin karena terlalu hampa
Hingga tersenyum dalam pinggang lamunan
Tersandung
Tak serupa air mengalir
Ada kalanya kehidupan dibuat tergelincir
Hingga mengharuskan beku air mata mencair
Tapi jiwa tidak boleh getir
Selagi semuanya belum berakhir
Asa harus tumbuh untuk berpikir
Karena retorika ini tak segersang di padang pasir
Jalan tidak selalu buntu
Selagi kaki siap melaju
langkah pun begitu
Tidak mungkin tumbang di ujung semu
Teruslah berjuang jiwa
kubolehkan sekali-kali engkau tertawa
Tapi jangan lama- lama
Takut target tak seirama
Dengan apa yang telah terencana.
Hujan
Hujan, kini engkau kembali tidak tepat waktu
Membuat tembakauku layu
Disaat jagung lapar
Engkau malah ingkar
Hujan, aku atau engkau yang tak teratur
Seiring dengan tangan-tangan ngelantur
Aku tak berani salahkanmu
Meski engkau membuatku jemu
Oh…. Hujan
Airmu tak diterima kota
Menggenanglah hingga dua atau tiga meter tidak hanya cerita
Perabot-perabot bermain-main di pinggangmu
Roda dengan aspal tak kunjung temu
Lakon Tuhan
Sesal berlabuh dalam kesal
Ku tak salahkan cinta yang menjadi muasal
Ini cara Tuhan
Ini rencana Tuhan
Maka serumit apapun kita harus lakoni lalu tetap bertahan
Lingkaran nyala untuk menghiasi panggung cinta kita
Terkadang berwujud dengan aliran air mata
Tak usah kita kecut
Apalagi menjadi pengecut
junjung harapan di tengah gemintang
Kalahkan aral yang melintang
Sedih jangan ditumpang tindih
Karena tak selamanya hidup itu berujung pedih
* Samara el Haram merupakan nama pena dari Moh Razin. Suka menulis puisi sejak masih duduk di Madrasah Tsanawiyah. Tulisan-tulisannya sudah tergabung di berbagai antologi bersama.